Cerita Para Trader yang Tak Melulu Merugi Kalau Bisa Jaga Nafsu
Photo by Austin Distel on Unsplash

Bagikan:

JAKARTA - Binary Option menjadi perbincangan hangat. Disebut-sebut sebagai salah satu bentuk investasi. Dan ini adalah kisah dari para trader.

Salah satu trader yang bercerita adalah Dion. Dia mengaku memang pernah kalah. Tapi bukan berarti tidak pernah menang sama sekali dalam permainan ini.

Dari beberapa video influencer yang dia ikuti, memang selalu ditekankan tentang menjaga emosi. Dan ini adalah strategi paling dasar yang harus bisa dikuasai.

"Intinya kuasai diri sendiri dulu," kata Dion yang mengaku ikut bermain Binomo sejak beberapa bulan lalu. Dia menceritakan hal itu pada Sabtu, 12 Februari kemarin.

"Main binomo beberapa kali bukannya tidak pernah menang sama sekali. Intinya jangan nafsu," katanya.

Untuk pertama kali Dion mengaku memang tak punya strategi khusus. Lama-kelamaan dia mencoba mempelajari pergerakan binary option.

Kata Dionn, beberapa kali ia malah untung ikut binary option.

"Pernah sisa uang tinggal sedikit, tapi bisa mengembalikan keadaan jadi malah melebihi saldo yang ditaruh. Tak melulu rugi," sambungya.

Ia memberikan tips, jangan pernah bernafsu bila ikut trading binary option.

"Tapi namanya manusia, mana nolak kalau untung. Yah malah digas jadinya buntung," ucapnya santai.

Sementara itu, salah seorang influencer, Sugi Pujer mengungkapkan trading binary option memang memiliki risiko yang sangat tinggi. Ia pun selalu mengingatkan kepada para trader soal risiko tersebut.

"Trading ini memiliki risiko yang sangat tinggi. Jika tidak siap rugi, jangan ikut trading," katanya di akun YouTube SuGi PujEr seperti dilihat redaksi.

Selain Sugi, ada juga akun Youtube Aku Ghifari yang memberikan 'disclaimer' serupa. Menurutnya, binary option bagai pedang bermata dua.

"Ingat, risiko bertanding itu bagaikan pedang bermata dua. Saya selalu bilang bagaikan pedang bermata dua karena bisa menguntungkan untuk kita, tapi bisa juga merugikan untuk kita. Dan tidak diperuntukkan untuk teman yang di bawah 18 tahun," kata Ghifari.