JAKARTA - Seorang ibu berinisial SA (31) bersama anaknya seorang balita FAR (1) tewas akibat tertabrak Kereta Api Penataran Dhoho pada perlintasan tanpa palang pintu di Desa Jatiguwi, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang.
Kapolsek Sumberpucung AKP Effendy Budi Wibowo, mengatakan bahwa peristiwa tersebut terjadi pada Minggu 13 Februari, sekitar pukul 05.20 WIB.
"Terjadi kecelakaan tertabrak kereta api kurang lebih pukul 05.20 WIB, kami mendapatkan laporan pada 05.30 WIB. Dua orang korban meninggal dunia," kata Effendy.
Effendy menjelaskan, berdasarkan keterangan salah seorang saksi mata bernama Mulyawanto di tempat kejadian, saat itu dirinya sedang bersiap untuk melakukan perjalanan ke wilayah Tulungagung. Pada saat bersiap, ia mendengar ada suara kereta api yang sedang melintas.
Namun, katanya lagi, tidak berapa lama berselang kereta api yang menuju Malang dari arah Blitar tersebut kemudian berhenti. Saksi kemudian keluar rumah untuk mencari tahu mengapa kereta api tersebut berhenti secara tiba-tiba.
BACA JUGA:
"Saksi mendengar ada kereta api melintas, namun tiba-tiba berhenti. Saksi kemudian keluar rumah, ternyata ada dua orang tertabrak kereta dan meninggal dunia," katanya pula.
Kemudian, saksi melaporkan kejadian tersebut kepada Polsek Sumberpucung. Petugas mendatangi lokasi kejadian dan melakukan identifikasi terhadap korban yang meninggal dunia di lokasi kejadian tersebut.
Korban meninggal dunia dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Saiful Anwar Kota Malang. Dua korban tersebut merupakan warga Jalan Ir Soekarno, Desa Jatiguwi, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang.
Petugas kepolisian menyatakan bahwa faktor utama yang menyebabkan kejadian tersebut adalah akibat korban kurang berhati-hati pada saat melintas di lintasan kereta api tanpa palang pintu. Pada saat kejadian, dilaporkan kondisi cuaca cerah.
"Faktor yang mempengaruhi kecelakaan karena kurang hati-hati pada saat melintas perlintasan kereta api tanpa palang pintu," katanya lagi.