MADIUN - Wali Kota Madiun Maidi menyatakan peningkatan kasus aktif di wilayahnya belakangan ini diklaim merupakan hasil intensifnya upaya "tracing" atau pelacakan dan tes yang dilakukan Satgas COVID-19 setempat sebagai upaya pengendalian penularan virus Corona.
"Upaya tracing dan testing langsung dilakukan ketika muncul temuan kasus baru. Sehingga virus nya tidak semakin menyebar," ujar Wali Kota Maidi di Madiun, Jatim, Sabtu 12 Februari.
Menurut dia, dengan banyaknya temuan dari hasil pelacakan tersebut bertujuan semakin cepat diketahui, sehingga semakin cepat pula ditangani dan memperbesar peluang sembuh.
"Ada orang yang sebenarnya sakit tapi merasa sehat, tidak melapor dan tidak berobat, sehingga malah menularkan virus ke mana-mana. Ini yang harus dicegah," tuturnya.
BACA JUGA:
Pihaknya mengakui kasus aktif COVID-19 di Kota Madiun naik signifikan dalam dua pekan terakhir. Meski demikian, kenaikan kasus COVID-19 itu tidak hanya terjadi di Kota Madiun. Namun, hampir merata di seluruh kabupaten/kota di Jawa Timur dan bahkan nasional.
"Harus gerak cepat, segera diselesaikan agar tidak melumpuhkan sektor lain, termasuk dalam program pemulihan ekonomi," ucapnya.
Ia mengklaim upaya yang ditempuh nya tersebut telah selaras dengan arahan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pusat yang dibahas dalam rapat koordinasi Evaluasi PPKM Jawa Bali secara virtual dengan Kementerian Maritim dan Investasi Republik Indonesia, kemarin.
Sesuai data, di Kota Madiun kasus COVID-19 hingga Sabtu 12 Februari telah mencapai 7.731 orang. Dari jumlah itu, 6.899 orang di antaranya telah sembuh, 61 orang dalam perawatan, 216 orang menjalani isolasi terpadu, dan 512 orang meninggal dunia.
Sedangkan, jumlah konfirmasi baru tercatat 103 orang, sembuh 30 orang, dan pelacakan sebanyak 337 orang.