Kabarharkam Polri Cek Penanganan COVID-19 di Kota Malang
Kabaharkam Polri Komjen Pol Arief Sulistyanto (kedua kanan) pada saat meninjau pelaksanaan penerapan protokol kesehatan di salah satu pusat perbelanjaan yang ada di Kota Malang/ANTARA HO

Bagikan:

MALANG - Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam) Polri Komjen Arief Sulistyanto melakukan pengecekan upaya penanganan pandemi COVID-19 di wilayah Kota Malang, Jawa Timur.

Dalam kunjungan kerja itu, Arief mengatakan pengecekan yang dilakukan bertujuan untuk memastikan penerapan protokol kesehatan oleh masyarakat khususnya warga Kota Malang diperkuat dalam menghadapi lonjakan kasus konfirmasi.

"Tujuan kita dalam menjalankan prokes adalah untuk menjaga kesehatan masyarakat. Kita menghadapi gelombang ketiga yang penularannya cukup tinggi, meskipun efeknya tidak tinggi," kata Arief.

Arief melakukan pemantauan penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro pada Kelurahan Oro-Oro Dowo, Kecamatan Klojen, Kota Malang dan memastikan penerapan protokol kesehatan dilakukan dengan ketat.

Usai melakukan pemantauan penerapan PPKM Mikro di Kelurahan Oro-Oro Dowo, Arief melanjutkan peninjauan di salah satu pusat perbelanjaan yang berpotensi menimbulkan kerumunan yang berada di Jalan Veteran Kota Malang.

"Kami berkunjung di Mall Matos ini dalam rangka mengecek langsung area publik, setelah kami cek sudah diterapkan prokes dengan baik," imbuhnya.

Dalam kunjungan tersebut, Kabarhakam Polri juga melakukan sosialisasi pentingnya penggunaan aplikasi PeduliLindungi khususnya pada tempat-tempat yang banyak didatangi masyarakat. Ia berharap, kasus konfirmasi positif COVID-19 di wilayah tersebut bisa segera ditekan.

Sebagai informasi, di wilayah Kota Malang kasus COVID-19 terus mengalami peningkatan dalam beberapa waktu terakhir. Tercatat hingga 10 Februari 2022, jumlah kasus aktif COVID-19 di wilayah Kota Malang mencapai 1.467 kasus.

Berdasar data Pemerintah Provinsi Jawa Timur, di wilayah Kota Malang ada sebanyak 18.198 kasus konfirmasi positif COVID-19. Dari total kasus konfirmasi tersebut sebanyak 15.596 orang dilaporkan telah sembuh, 1.135 orang dinyatakan meninggal dunia.