BANYUWANGI - Sudah hampir 1 bulan warga menutup jalan penghubung antara Desa Kebondalem dengan Desa Ringintelu, Kecamatan Bangorejo, Banyuwangi, Jawa Timur.
Blokade jalan dilakukan karena warga kesal jalan rusak akibat sering dilewati truk kayu dan pasir. Jalanan pun rusak dan bergelombang.
Penutupan dilakukan warga dengan cara memasang tong bekas di tengah jalan dengan dilengkapi tanda rambu setop.
Sapalin (56), salah satu ahli waris yang menghibahkan tanah mengaku hanya menutup sebagian akses jalan. Tujuannya agar truk tidak bisa lewat di jalur tersebut.
"Kita bersama warga lain menutup jalan ini, tapi tidak tutup total masih bisa dilewati motor," kata dia, Kamis 10 Februari.
Tidak jauh dari lokasi jalan yang ditutup, terdapat kantor Perhutani yang sebelumnya menjadi Tempat Penampungan Kayu atau TPK Ringintelu.
Akibatnya, pihak Perhutani saat ini tidak lagi menggunakan jalan itu. Truk pengangkut kayu milik Perhutani harus memutar untuk menuju TPK.
BACA JUGA:
Sementara itu, Kepala Desa Kebondalem Iksan (55), membenarkan adanya penutupan jalan oleh warga. Penutupan itu sudah berlangsung selama hampir satu bulan.
"Jalan itu ditutup warga sudah satu bulan, alasan warga agar tidak lagi dilalui truk pengangkut kayu maupun pengangkut pasir," jelas Kades Kebondalem.
Warga meminta agar jalan tersebut diperbaiki. Perbaikan yang diminta yakni jalan cor.
"Warga menghendaki jalan itu di cor, jika dilewati truk besar tidak mudah rusak," kata Iksan.
Pertemuan mediasi antara warga dan pihak Perhutani sudah pernah dilakukan. Tapi sampai saat ini masih belum ada titik terang.
ADM Perhutani Banyuwangi Selatan Panca Putra Muda Sihite mengakui saat mediasi warga minta jalan cor. Tapi permintaan ini tak disetujui.
"Ya nggak mungkin lah, harus berapa duit kita keluarkan," katanya.