Sopir Truk Blokade Jalan di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi, Warga Asal Lamongan Terjebak Macet 5 Jam
Demo sopir truk di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi/Reza M/VOI

Bagikan:

BANYUWANGI - Demonstrasi sopir truk yang memblokade jalan di depan Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, menimbulkan kemacetan panjang. Ada satu keluarga terjebak kemacetan selama 5 jam.

Ali Mustofa (50) mengatakan dirinya sudah sejak jam 12.00 WIB,  terjebak kemacetan akibat demo sopir truk. Bersama keluarganya, Ali Mustofa akan menyeberang ke Bali untuk berlibur usai menjenguk anaknya yang berada di salah satu Ponpes di Muncar Banyuwangi.

"Kemarin berangkat dari Lamongan, tadi malam menginap di Muncar. Terus siang berangkat ke Bali," kata Ali Mustofa, Senin, 3 Januari.

Ali Mustofa menuju Bali menggunakan mobil pribadi bersama sang istri, Liswatin (46) dan anaknya Nuraliyanti Fitri (24). Sebelum terjebak di barisan truk demonstran, Ali Mustofa dan keluarga sudah menjalani rapid test antigen.

"Oleh petugas parkir diarahkan mengikuti jalan lingkar, lalu kami terjebak disini sejak pukul 12.00 WIB," tutur Ali Mustofa.

Selama lebih lima jam ketiganya menunggu di mobil yang pintunya dibuka leba  lebar agar tak kepanasan. Liswatin dan Fitri terlihat sabar menunggu sambil tiduran di jok mobil.

"Dari tadi hanya begini-begini saja. Kami tidak tahu akan ada demo di Pelabuhan Ketapang," ujar Liswatin.

Liswatin memang kesal perjalanannya ke Bali tertunda sampai berjam-jam. Namun dirinya tak mampu berbuat banyak karena mobil terlanjur terjebak.

"Saya hanya takut tiket kapal hangus karena sudah terlanjur membeli secara online," ujarnya.

Sementara itu General Manager PT ASDP Ketapang Banyuwangi, Suharto menyebut aksi yang digelar para sopir angkutan logistik berdampak pada aktivitas di pelabuhan.

"Sejak tadi hanya ada beberapa kendaraan yang bisa masuk, yang keluar juga hanya beberapa karena disana ditutup," ujar Suharto.

Dengan adanya aksi tersebut, kata Suharto, aktivitas pelayaran di Pelabuhan Ketapang otomatis terganggu. 

"Memang tuntutannya bukan kepada ASDP, tapi dampaknya di kami," sebutnya.

ASDP, sambung Suharto, hingga kini pihaknya masih menunggu keputusan dari Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Pelabuhan Ketapang.

"Untuk pelayaran, sementara kita menunggu keputusan dari BPTD. Kami masih berkoordinasi dengan BPTD. Karena ASDP sekarang ini full sebagai operator pelabuhan. Jadi tidak memiliki kewenangan menutup ataupun membuka," pungkasnya.

Aksi demo yang dilakukan para sopir ini mendapat pengamanan ketat dari aparat kepolisian. Ada 281 personel dari Polresta Banyuwangi yang diterjunkan. Personel tersebut, juga di back-up anggota Brimob sebanyak satu pleton.