Bagikan:

JAKARTA - Wakil Presiden Ma’ruf Amin menekankan pentingnya Islam wasathiyah untuk menjaga kerukunan antarumat beragama di Indonesia.

"Ini memang perlu dijaga terus karena menjadi tanggung jawab kita menjaga kerukunan nasional dan ajaran Islam yang wasathiyah," kata Wapres dalam keterangan dari Biro Pers, dilansir Antara, di Jakarta, Rabu, 9 Februari.

Sebagai negara yang terdiri atas beragama suku, agama, budaya, dan bahasa, lanjutnya, Indonesia akan rentan terjadi perpecahan antarumat, kata Ma’ruf Amin saat menerima audiensi Pengurus Besar Darud Da’wah Wal-Irsyad (DDI) secara virtual di Jakarta, Rabu.

Oleh karena itu, katanya, sebagai penduduk dengan mayoritas pemeluk agama Islam, seluruh Muslim di Indonesia harus mengamalkan ajaran Islam moderat dalam kehidupan beragama, tegasnya.

Wapres mengatakan Indonesia dianggap negara lain sebagai bangsa yang memiliki tingkat toleransi tinggi.

"Indonesia dianggap sebagai negara yang sudah menerapkan (toleransi) dengan baik," tukasnya.

Hal itu dibuktikan dengan adanya keinginan organisasi cendekiawan Muslim internasional, Majelis Hukama Al Muslimin ke Indonesia untuk mempelajari tentang Islam Nusantara.

"Kita ini dianggap sebagai negara yang memiliki sikap toleransi yang tinggi. Belum lama ini, utusan Majelis Hukama Al Muslimin datang menemui saya, mereka mau belajar di Indonesia tentang toleransi," jelasnya.

Ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan, karena kasus COVID-19 di Lombok T

Dalam audiensi melalui konferensi video tersebut, Wapres menyampaikan apresiasi atas kiprah DDI dalam mengembangkan ajaran Islam moderat di masyarakat. Wapres berharap DDI dapat memperluas dalam menyebarkan ajaran Islam moderat di seluruh daerah.

"Saya, sebagai pribadi maupun pemerintah menghargai peran DDI yang selama ini sudah dilakukan dan berharap agar DDI dapat terus berkontribusi lebih besar lagi," kata Wapres.

Sementara itu, Ketua Umum PB DDI Andi Syamsul Bahri Galigo mengatakan pihaknya akan terus mendorong para santri dan masyarakat dalam menjaga ahlusunnah wal jamaah.

"Kami di DDI sekarang telah menggalakkan buku-buku karangan yang ditulis oleh tokoh-tokoh DDI. Kami akan cetak ulang dan ajarkan terus kepada santri dan santriwati DDI sebagai langkah awal untuk mempertahankan ahlusunnah wal jamaah," ujar Syamsul Bahri.

Turut mengikuti secara virtual dalam audiensi tersebut, antara lain Sekretaris Jenderal DDI Helmi Ali Yafie, Ketua Steering Committee Suaib Tahir, dan Tokoh DDI Hamka Haq.