Bagikan:

DEPOK - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kota Depok di Provinsi Jawa Barat menyebut persebaran virus corona tipe SARS-CoV-2 varian Omicron sebagai penyebab utama lonjakan kasus harian COVID-19 yang dalam beberapa hari terakhir terjadi di wilayahnya.

"Melihat peningkatan kasus yang sangat tinggi dalam waktu yang cepat, lebih dari lima kali lipat, itu sudah bisa dipastikan bahwa memang faktor varian Omicron penyebab utama kenaikan kasus yang cukup tinggi," kata Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kota Depok Dadang Wihana dikutip Antara, Rabu, 9 Februari.

Angka kasus COVID-19 harian di Kota Depok belakangan melampaui 1.000, lebih tinggi dibandingkan angka kasus harian pada masa puncak penularan virus corona varian Delta pada Juni sampai Juli 2021.

"Melihat grafik yang sangat tajam sekali menunjukkan memang varian Omicron (penyebabnya). Bayangkan, dua minggu lalu kita nol sampai 5 kasus, sekarang kita ribuan kenaikan, yang 1.800-an tanggal 4 Februari itu tertinggi selama pandemi," katanya.

Namun demikian, saat ini tercatat enam kasus infeksi Omicron yang terdeteksi di Kota Depok.

"Untuk Omicron data yang diberikan kepada kita itu hanya enam kasus. Cuma untuk data berapa yang terpapar Omicron itu yang dikirim sampelnya ke Kemenkes, hanya Kemenkes yang memiliki data itu," katanya.

Menurut data Pemerintah Kota Depok hingga Selasa, 8 Februari jumlah akumulatif kasus COVID-19 di Kota Depok sejak awal pandemi sampai sekarang total 122.094 kasus dengan jumlah penderita yang sudah sembuh sebanyak 104.267 orang dan pasien yang meninggal dunia sebanyak 2.180 orang.

Penderita COVID-19 yang masih menjalani perawatan dan karantina di Kota Depok tercatat sebanyak 15.646 orang.