Bagikan:

TANJUNGPINANG - Kepala Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepri, Elfiani Sandri menyatakan pola penyebaran COVID-19 di daerah itu saat ini lebih didominasi adanya perjalanan dari luar daerah dan kontak erat.

Menurutnya kasus tersebut memungkinkan belum terdeteksi ketika perjalanan, yang kemudian baru terdeteksi saat pihaknya melakukan tracing.

"Pola penyebaran kasus karena ada perjalanan atau kontak erat warga dengan pelaku perjalanan dari luar Provinsi Kepri," kata Elfiani Sandri di Tanjungpinang, dilansir Antara, Kamis, 3 Februari.

Sandri mengatakan situasi di Tanjungpinang sempat berada dalam kondisi nol kasus atau Zona Hijau pada Desember 2021.

Akan tetapi, katanya, kasus COVID-19 di Tanjungpinang kembali mengalami kenaikan pada Januari 2022. Menurutnya, hampir setiap hari terdapat penambahan pasien di daerah setempat.

"Hampir setiap hari ada penambahan kasus. Terakhir ada 18 orang, sehingga total saat ini ada 35 kasus aktif," ungkapnya.

Selain itu, lanjut dia, Satgas COVID-19 Tanjungpinang juga melakukan pemeriksaan terhadap pasien positif. Hal itu untuk mendeteksi adanya kemungkinan varian Omicron yang masuk.

"Kami akan terus menjalankan testing dan tracing untuk mengatasi penyebaran COVID-19 di Tanjungpinang," ujar dia.

Lebih lanjut ia berpesan kepada masyarakat untuk tidak panik dengan adanya varian baru Omicron. Kendati demikian, masyarakat diminta untuk tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan, terutama memakai masker dan menjaga jarak.

"Bagi yang belum divaksin, segera melakukan vaksinasi di fasilitas kesehatan pelaksanaan vaksinasi," sebutnya.

Berdasarkan data Satgas COVID-19 Tanjungpinang, Kamis, 3 Februari, jumlah kasus aktif di kota Tanjungpinang tercatat 35 kasus, 10 orang menjalani perawatan di rumah sakit, 3 orang menjalani perawatan di Mess Pemda, dan 22 orang menjalani Isolasi mandiri.