Bagikan:

TANJUNGPINANG - Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Buralimar mengatakan wisman Singapura yang masuk ke daerah tersebut kini cukup melampirkan hasil negatif COVID-19 tes Antigen dari negara asal. Sebelumnya wisman diwajibkan menunjukkan hasil tes PCR.

"Kita minta semua petugas di lapangan satu suara. Sekarang kedatangan wisman di pintu masuk Kepri, tak perlu lagi menunjukkan hasil PCR, melainkan cukup Antigen," kata Buralimar di Tanjungpinang dilansir Antara, Rabu, 20 April.

Buralimar menyampaikan kebijakan tersebut berdasarkan Adendum Surat Edaran Kepala Satgas COVID-19 Nomor 17 Tahun 2022 tentang Protokol Kesehatan Perjalanan Luar Negeri Pada Masa Pandemi COVID-19.

Dia sangat mengapresiasi kebijakan terkait, karena selama ini penerapan kebijakan PCR menjadi salah satu kendala wisman datang ke Kepri. Ini mengingat biaya tes PCR di negara itu relatif mahal, yaitu sekitar 100 Dollar.

Dispar optimistis syarat perjalanan dengan Antigen akan mendorong lebih banyak lagi wisman negara tetangga datang berlibur ke Kepri sejak dibukanya pintu perbatasan ke Singapura maupun Malaysia pada awal April 2022.

"Saat ini wisman negeri jiran sudah mulai banyak datang ke Kepri. Saya yakin jumlahnya akan terus bertambah, seiring kelonggaran bagi pelaku perjalanan luar negeri yang diberikan pemerintah pusat," ucap Buralimar.

Dispar berharap ke depan pemerintah pusat syarat wisman masuk ke Kepri tak perlu tes COVID-19, namun cukup vaksinasi dosis lengkap. Apalagi perkembangan kasus COVID-19 di Kepri sudah makin melandai, ditambah capaian vaksinasi sangat tinggi sehingga bersiap-siap menuju fase endemi.

"Kalau sekarang kita maklum dengan adanya tes COVID-19 bagi wisman Singapura, karena pemerintah mempertimbangkan kondisi kasus COVID-19 di negara tetangga khawatir menyebar ke Kepri," sebut dia.

Menurut Buralimar, Kepri sudah sangat siap menyambut kunjungan wisatawan asing setelah dua tahun terhalang pandemi COVID-19.

Dispar suah berkoordinasi dengan asosiasi pariwisata mulai dari transportasi hingga perhotelan untuk menerima kedatangan wisman yang diprediksi makin meningkat saat lebaran Idulfitri 1443 Hijriah.

"Kita sudah mempersiapkan diri selama 1,5 tahun untuk menerima kunjungan wisman. Kedatangan wisman tentu berdampak positif terhadap pemulihan ekonomi Kepri usai dihantam pandemi," katanya.