JAKARTA - Umat Buddha di Bandarlampung melaksanakan ibadah malam Tahun Baru Imlek 2573 secara terbatas di tengah penambahan kasus COVID-19 di daerah itu. Meskipun ibadah malam Tahun Baru Imlek dibatasi, namun tidak menghalangi pelaksanaan persembahyangan umat.
"Tidak menghalangi, dengan penerapan protokol kesehatan ketat dan dilakukan pembatasan untuk umat masuk secara bergantian per 15 orang itu membantu umat agar tidak saling bertumpuk di Bhaktisala karena COVID-19 ini kita juga takut saling berkontak fisik dengan orang lain," ucap Ayen, salah seorang jemaah dikutip dari ANTARA.
"Malam ini hanya datang berdua dengan anak karena memang puja bakti di Bhaktisala di batasi 15 orang," ujar salah seorang umat Buddha setempat, Ayen, di Bandarlampung, Senin malam.
Pada ibadah malam Imlek kali ini, meski tidak bersama-sama keluarga besar seperti pada tahun-tahun sebelum pandemi COVID-19, dirinya tetap melaksanakan sembahyang dengan khusyuk.
"Malam ini kita nyalakan lilin yang sudah dipasang di sini sebagai bentuk rasa ucapan syukur dan penerang jalan di tahun yang baru, kebetulan tadi juga diminta untuk menghidupkan lilin milik sanak saudara yang belum bisa hadir secara langsung di wihara," katanya.
BACA JUGA:
Hal serupa juga dikatakan oleh seorang umat Buddha lainnya di Kota Bandarlampung, Stewart.
"Dibatasi ya untuk ibadah kali ini, biasanya penuh dari jam 20.00 sampai 24.05 WIB saat lonceng berbunyi menandakan Tahun Baru Imlek datang, tapi sekarang dibagi-bagi per 15 sampai 30 orang secara bergantian," kata dia.
Pada ibadah malam Imlek di tengah pembatasan akibat COVID-19 kali ini, dirinya tetap melaksanakan ibadah dengan khidmat meski tidak bersama keluarga.
"Ibadah masih seperti biasa, karena tidak ada yang berubah hanya saja lebih ketat penerapan protokol kesehatannya. Tadi dalam doa juga disematkan harapan agar pandemi COVID-19 cepat usai, dan tahun ini jadi tahun yang penuh dengan rejeki," ucapnya.
Sejumlah wihara di Kota Bandarlampung, seperti Wihara Thay Hin Bio, Amurwa Bhumi Graha, dan Bodhisattva, dihiasi lampion warga merah bergelantungan dan lilin ukuran besar yang menerangi umat Buddha saat melaksanakan ibadah malam Tahun Baru Imlek 2573 pada pukul 24.00 WIB. Umat beribadah secara khidmat dan menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.