Ketua MPR: Pembangunan Istana Negara Baru di Kaltim Ditargetkan Rampung 2024
Lokasi kawasan akan dilakukan pembangunan Ibu Kota Negara baru di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimatan Timur, Kamis (27/1/2022). (ANTARA/Muhammad Zulfikar)

Bagikan:

PENAJAM PASER UTARA - Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengatakan pemerintah akan berupaya menargetkan pembangunan Istana Negara baru di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, selesai pada Agustus 2024.

"Kami telah melihat lokasi bakal Istana Negara yang baru dengan target Agustus 2024 pembangunan bisa selesai," katanya, di Kabupaten Penajam Paser Utara dilansir Antara, Kamis, 27 Januari.

Optimisme tersebut disampaikannya mengingat kinerja maksimal yang dilakukan oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa, dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.

"Kalau Menterinya bukan Pak Basuki mungkin kita agak khawatir. Begitu juga kalau Menteri PPN bukan Pak Suharso kita juga khawatir," kata dia.

Namun, karena kedua tokoh tersebut telah membuktikan kinerja yang optimal selama ini, sebagai contoh membangun infrastruktur di Pulau Sumatera dan Papua, Bamsoet menyakini target pembangunan Istana Negara baru di Kalimantan Timur dapat terwujud.

Menurut dia, pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) baru tersebut bukan tiba-tiba atau dadakan. Presiden pertama Ir Soekarno telah merencanakan pemindahan IKN ke Palangka Raya pada 1957.

Berjalannya waktu, lanjut Bamsoet, kebutuhan untuk segera memindahkan IKN kian mendesak karena faktor pemerataan ekonomi di wilayah atau kawasan timur termasuk mengurangi beban Pulau Jawa yang semakin padat.

"Pulau Jawa khususnya Jakarta, pertumbuhan populasi penduduknya demikian luar biasanya," ujarnya.

Selanjutnya, pada zaman Presiden Soeharto pemerintah membentuk Badan Otorita Pembangunan Ibu Kota. Hal itu terjadi sekitar tahun 1987. Selepas itu, Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono juga berniat melanjutkan namun situasi tidak memungkinkan.

"Artinya, keinginan untuk memindahkan Ibu Kota dari Jakarta itu sudah lama dan di era Pak Jokowi inilah bisa diwujudkan," ujarnya.