Bagikan:

MEDAN - Maju di Pilkada Medan membuat Bobby Nasution bergerak menggagas perubahan Kota Medan. Bobby sadar suara sumbang di sekitarnya menyoal kapabilitas, tapi dia meyakinkan konsep kolaborasi membangun Medan. 

“Kita paham dari kemarin sampai sekarang, Bobby Nasution itu hanya lahir di Medan, tidak tahu Medan, tidak ngerti Medan mau diapai Nah, kita bilang, ngapai ada di Medan selama ini kalau tidak ada hasilnya? ngapai kita di Medan kalau hanya untuk berkontribusi dalam keburukan di Kota Medan,” kata Bobby berbicara di depan pengurus DPW NasDem Sumut.

Sadar soal itu, Bobby yang berpasangan dengan Aulia Rachman mengusung konsep kolaborasi. Partisipasi masyarakat disebut menantu Presiden Jokowi ini menjadi kunci perubahan Kota Medan.

“Karena itu, kita usung kolaborasi, saya tahu kekurangan saya, kita kolaborasi sama-sama. Karena tidak hanya Pemko Medan saja yang bisa buat Medan berubah, tapi asyarakatnya juga harus berperan aktif. Itu kita berkolaborasi yang hasilnya akan membuat Medan berkah,” tuturnya.

Dia berharap kompetisi di Pilkada Medan bisa berjalan demokratis. Bobby tak ingin persaingan malah dikotori dengan caci maki dan saling menjelekkan.

“Ini adalah bentuk gotong royong kita dan bentuk kolaborasi yang kami usung agar bersama-sama ssemua masyarakat, semua partai yang kita niatkan untuk perubahan Kota Medan dengan cara damai. Pilkada ini kita buat sejuk, tanpa ada menjelekkan, menghina, mencaci maki yang ada hanya kita ngomongi tentang program dan apa yang mau dilakukan para paslon nanti,” sambung Bobby.

Konsep kolaborasi ini dinilai NasDem membawa harapan baru. NasDem yang menyerahkan surat dukungan berupa formulir B1-KWK ke Bobby pada Selasa, 1 September menyebut menantu Jokowi itu calon tepat memimpin Medan. 

“Secara integritas, moralitas, Bobby bagus, belum tercela. Bobby punya latar belakang pengusaha sehingga bisa membawa perubahan di Kota Medan. Dibutuhkan sentuhan entrepreneur membangun Medan,” ujar Ketua DPW NasDem Sumut, Iskandar ST dihubungi VOI, Rabu, 2 September.

Warga Medan dalam kacamata NasDem membutuhkan gebrakan program kerja yang nyata seperti infrastruktur terutama dalam penanganan banjir. Selain itu kemudahan dan penyederhanaan izin juga penting agar investasi bisa masuk ke Kota Medan yang otomatis bisa menciptakan lapangan kerja baru. 

“Tapi membangun Medan tidak bisa diharapkan dari APBD saja, karena tidak cukup untuk pembenahan menyeluruh. Dibutuhkan juga dukungan dari pusat dan kami melihat Bobby punya kemampuan itu sehingga ada akselerasi percepatan pembangunan Kota Medan lewat jaringan ke (pemerintah) pusat,” papar Iskandar.