DKI Klaim Kasus COVID-19 Siswa Bukan Tertular saat PTM, Epidemiolog: <i>Contact Tracing</i> Harus Cermat Dulu
Ilustrasi/antara

Bagikan:

JAKARTA - Kasus COVID-19 pada siswa dan guru yang ditemukan saat penerapan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen di Jakarta terus bertambah. Namun, Pemprov DKI mengklaim penularan virus pada kasus tersebut bukan terjadi di sekolah.

Menanggapi hal ini, ahli epidemiologi dari Universitas Indonesia, Tri Yunis Miko Wahyono menyebut Pemprov DKI belum bisa mengatakan penularan virus corona tak terjadi di sekolah selama upaya penelusuran kontak atau contact tracing belum dilakukan secara masif dan cermat.

"Contact tracing-nya harus cermat dulu. Kalau tidak cermat, ya sulit kita menentukan di mana penularannya, bagaimana kita tahu kalau penularannya di rumah atau di jalan," kata Miko saat dihubungi, Senin, 24 Januari.

Berkaca pada (PTM) terbatas pada tahun lalu, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menemukan ada 25 klasyer COVID-19 di sekolah Jakarta.

Karenanya, Miko meminta Pemprov DKI lebih gencar lagi melakukan pemeriksaan PCR secara aktif bahkan pada siswa maupun guru yang tidak mengalami gejala COVID-19.

"Kalau kita lihat, klaster sekolah itu ada. Ya, artinya klasternya penularannya di sekolah. kalau klaster sekolahnya enggak ada, mungkin penularannya di rumah atau di jalan. Indonesia ini kan tidak memeriksa orang yang tanpa gejala, walaupun dia kontak dengan kasus," ungkap Miko.

Berdasarkan pencatatan per tanggal 19 Januari, Pemprov DKI telah menemukan ada 43 sekolah yang ditutup sementara akibat temuan kasus COVID-19.

Kasus COVID-19 yang ditemukan sebanyak 67 siswa, 2 guru, dan 3 tenaga kependidikan. Sebagian sekolah telah melanjutkan PTM 100 persen kembali.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengklaim bahwa penularan kasus bukan terjadi di sekolah. Sebab, sejauh ini rata-rata tak banyak kasus yang ditemukan dalam satu sekolah.

"Dari data itu rata-rata sekolah itu ada 1 sampai 2 kasus. Itu artinya penularan tidak terjadi di sekolah, tapi di rumah atau di perjalanan," ucap Riza.