Bagikan:

JAKARTA - Pihak Sekolah Menengah Atas Negeri 6 Jakarta memperketat protokol kesehatan pada Pembelajaran Tatap Muka (PTM) berkapasitas 100 persen yang direncanakan akan berlangsung pada Kamis besok, guna mengantisipasi penyebaran kasus positif COVID-19 di lingkungan sekolah.

Wakil Kepala Sekolah SMAN 6 Bidang Humas Unro mengatakan salah satu upaya yang dilakukan pihak sekolah dengan melakukan penyemprotan disinfektan di seluruh ruang kelas.

"Pihak sekolah menyemprot disinfektan. Kemarin dari pihak komite mengirim tim teknis untuk meninjau ruangan kelas, sehingga sore ini atau sampai malam sudah turun (melakukan penyemprotan)," kata Unro dikutip Antara, Rabu, 19 Januari.

Pihaknya juga telah menyiapkan sejumlah fasilitas protokol kesehatan di pintu masuk sekolah sebagai langkah pencegahan awal.

"Antisipasi kita itu sudah maksimal terkait upaya menekan COVID-19 di sekolah ini mulai dari cuci tangan, kita punya lima stand pengukur suhu supaya tidak ada penumpukan," ujar Unro.

Ada pun pembelajaran tatap muka terbatas direncanakan digelar pada Kamis, apabila tes usap "Polymerase Chain Reaction" (PCR) terhadap 82 orang menunjukkan hasil yang negatif.

Unro menuturkan tes tersebut merupakan tindak lanjut dari temuan kasus COVID-19 dari salah satu siswanya pada Kamis, 13 Januari.

"PTM belum (hari ini) karena masih menunggu hasil tes PCR terkait COVID-19 yang dilakukan terhadap siswa, guru serta karyawan," ungkap Unro.

Sebelumnya, Puskesmas Kecamatan Kebayoran Baru melakukan tes usap PCR terhadap 82 orang yang terdiri atas 35 orang siswa kelas XI, 41 pendidik, dan enam tenaga kependidikan.

"35 siswa itu berasal dari kelas yang terdapat satu orang siswa positif COVID-19," tutur Unro.

Akibatnya, SMAN 6 ditutup sementara selama lima hari sejak Jumat, 14 Januari setelah satu siswa kelas XI MIPA 5 terkonfirmasi COVID-19 dari klaster keluarga.

Kendati PTM telah ditiadakan sejak Jumat, 14 Januari, pihaknya tidak mau mengambil risiko dengan memulai PTM kapasitas 100 persen karena belum keluarnya hasil tes PCR tersebut.

"Sehingga daripada terkatung-katung tidak ada kepastian, kami putuskan hari ini untuk pembelajaran jarak jauh," ujarnya.