Bagikan:

JAKARTA - Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menyebut kasus COVID-19 varian Omicron yang dibawa oleh pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) ke RI paling banyak dari Arab Saudi dan Turki.

"Kasus Omicron yang tertinggi memang kalau kita lihat dari PPLN adalah Arab Saudi. Yang kedua adalah Turki yang biasanya didominasi oleh wisatawan," kata Nadia dalam diskusi virtual yang ditayangkan Youtube Katadata Indonesia, Selasa, 18 Januari.

Selanjutnya, negara lain yang juga menjadi asal kasus Omicron pelaku perjalanan masuk ke Indonesia adalah Amerika Serikat, Malaysia, dan Uni Emirat Arab.

Sejak temuan pertama kasus pada 15 Desember 2021 hingga per tanggal 17 Januari 2022, Kemenkes mencatat sudah ada 840 kasus positif Omicron di Indonesia.

Mayoritas kasus Omicron yakni sebanyak 509 kasus merupakan pelaku perjalanan luar negeri dan 174 kasus ditularkan lewat transmisi lokal.

"Seiring dengan bertambahnya pelaku perjalanan luar negeri, maka tentunya makin ada penambahan dari jumlah varian Omicron yang dari pelaku perjalanan luar negeri," ungkap Nadia.

Kemudian, masih ada 57 kasus lagi yang sedang dilakukan penyelidikan epidemiologinya. Hal ini untuk memastikan kasus masuk dalam kategori PPLN atau transmisi lokal.

Nadia mengungkapkan, 79 persen dari total kasus Omicron tersebut adalah orang-orang yang sudah divaksinasi dosis lengkap atau dua dosis. Sehingga, mayoritas kondisi kasus saat terpapar Omicron bergejala ringan atau tanpa gejala.

"Kita melihat orang yang sudah divaksin ada yang tertular dengan Omicron, terlihat bahwa gejalanya lebih ringan karena status vaksin yang sudah ada ini," imbuhnya.