Bagikan:

JAKARTA - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memastikan bahwa operasi pasar minyak goreng yang dilaksanakan di 11 kabupaten/kota di wilayah Jawa Barat seperti di Kantor Kecamatan Purwakarta, Kabupaten Purwakarta, tepat sasaran dan berjalan optimal.

"Di Purwakarta, kami terus memantau pendistribusian di situasi yang tidak nyaman bagi masyarakat. Khususnya yaitu kenaikan minyak goreng yang hampir Rp40 ribu (per 2 liter), padahal normalnya hanya Rp28 ribu (per 2 liter," kata Ridwan Kamil dikutip dari ANTARA, Sabtu, 15 Januari.

Menurut dia pemantauan ini dilakukan untuk memastikan operasi pasar minyak goreng berjalan optimal dan tepat sasaran. Kang Emil mengatakan operasi pasar minyak goreng di Purwakarta akan berlangsung di tiga kecamatan.

"Operasi pasar kami terus lakukan. Yang minggu ini ada di 11 kabupaten/kota. Tapi minggu depan, insyaallah seluruh 27 kabupaten/kota bisa terjangkau," katanya.

Selain itu, ia juga mengapresiasi Pemda Kabupaten Purwakarta yang sigap menggelar operasi pasar tersebut.

"Saya ucapkan terima kasih. Ibu Bupati luar biasa, karena kalau terpusat di satu titik itu pasti akan terjadi kerumunan yang sangat luar biasa. Nanti dari sini didistribusikan ke tiga kecamatan. Juga sesuai dengan kebutuhan dan permintaannya, sehingga walaupun mengantre masih relatif aman terkendali," katanya.

Dalam operasi pasar di Jabar, disiapkan sekitar 240.000 liter minyak goreng. Minyak goreng dijual dengan harga Rp14 ribu per liter. Tiap orang hanya diperbolehkan membeli dua botol atau dua liter.

"Nantinya minyak goreng ini akan dibagi ke 27 kabupaten/kota sesuai kebutuhan," ucap Kang Emil.

Untuk memantau harga minyak goreng di pasar-pasar, Ridwan Kamil meminta Duta Pasar Rakyat Juara Jabar Atalia Praratya Ridwan Kamil melakukan pengecekan secara langsung dan berkala ke pasar-pasar rakyat di Jabar.

"Saya minta Ibu Atalia selaku Duta Pasar Jawa Barat untuk memantau juga di ratusan pasar Jawa Barat terkait kondisi ini," ujar Kang Emil.

Guna memastikan ketersediaan minyak goreng tetap aman, Pemda Provinsi Jabar akan berkolaborasi bersama Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat dengan memantau kondisi minyak goreng di Bulog.

"Kami juga nanti bersama BI hadir di sini akan melakukan evaluasi pergudangan di Bulog, sehingga bisa memastikan suplai ke pasar-pasar, khususnya di Jawa Barat, bisa aman terkendali," katanya.

Selain itu, kata Ridwan Kamil, harga sembako di Jabar akan lebih terkendali dan terjangkau dengan adanya infrastruktur baru yang bisa mempermudah proses distribusi. Salah satunya adalah Jalan Tol Cisumdawu yang dapat memangkas jarak tempuh Bandung-Majalengka.

"Harga juga berbanding lurus dengan infrastruktur, jadi sebenarnya dalam waktu tahun ke depan harusnya hidup rakyat Jawa Barat lebih baik karena Tol Cisumdawu yang biasa 4 jam Bandung-Majalengka sekarang 40 menit.

Makin cepatnya infrastruktur, maka biaya transportasi sembako itu akan makin murah karena makin cepat. Mudah-mudahan ini jangka menengah bisa kita panen hasil kesejahteraannya," ujarnya.

Salah satu warga Purwakarta yang membeli minyak goreng di operasi pasar tersebut, Rina, mengaku terbantu dengan kegiatan tersebut. "Membantu sekali apalagi sekarang harga minyak goreng menjadi Rp40 ribu. Dari pagi ke sini, ini membantu banget karena beli di sini Rp14 ribu, 1 liter," kata Ridwan Kamil.