<i>Cuan</i> Sekaligus Bantu Negara? Bisa, Buruan Investasi Sukuk Ritel SR013!
Ilustrasi. (Irfan Meidianto/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) resmi meluncurkan sukuk ritel seri SR013. Produk investasi keluaran pemerintah ini akan digunakan untuk pembiayaan anggaran pendapatan dan belanja nasional (APBN) sekaligus menangani dampak pandemi COVID-19.

Sukuk ritel pertama kali dikeluarkan pemerintah pada tahun 2009 dan sepanjang sejarahnya pemerintah telah mengeluarkan 12 sukuk ritel. Sukuk ritel biasanya dikeluarkan hanya satu tahun sekali. Namun, karena kondisi pandemi, untuk tahun ini pemerintah telah mengeluarkan dua kali sukuk ritel, sebelumnya adalah SR012 pada Maret.

Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu, Luky Alfirman mengatakan, sukuk ritel adalah alternatif investasi yang diberikan pemerintah. Menurut dia, selain bisa berinvestasi dengan membeli sukuk ritel masyarakat turut serta dalam membantu pemerintah membangun negeri.

"Dengan membeli sukuk ritel ini, masyarakat bisa berinvestasi sekaligus ikut membantu negeri ini. Sebab, hasilnya pun akan digunakan untuk membiayai APBN yang salah satunya untuk menangani pandemik COVID-19," ujarnya, dalam peluncuran Sukuk SR013 secara virtual, Jumat, 28 Agustus.

Luky mengatakan, produk Sukuk SR013 ini bisa dibeli dengan sangat mudah, cukup melalui ponsel saja. Bahkan, bisa dibeli oleh generasi milenial. Sebab, dengan minimal sejuta rupiah, masyarakat sudah bisa investasi Sukuk SR013.

Masa penawaran Sukuk SR013 ini berlangsung mulai hari ini sampai 23 September 2020. Sukuk bisa dibeli dengan modal minimal Rp 1 juta dan masa tenor atau jangka waktunya selama 3 tahun.

Kemenkeu telah bekerja sama dengan 31 Mitra Distribusi untuk membantu memasarkan sukuk ritel seri SR013 ini. Di antaranya 16 bank konvensional, 4 bank syariah, beberapa perusahaan efek, dan fintech company.

"Jadi selama masa penawaran ini, masyarakat bisa beli sukuk ritel melalui gadget-nya. Pembayarannya bisa melalui e-banking, jadi sangat sesuai dengan protokol kesehatan selama pandemi, menghindari interaksi dengan orang lain," katanya.

Luky menjelaskan, imbal hasil dari Sukuk SR013 ini sangat menggiurkan. Investor mendapatkan imbal hasil 6,05 persen dan sifatnya tradable.

"Memang ada holding periode selama 2 bulan, tapi setelah itu itu bisa diperdagangkan. Jadi kalau memang sedang butuh dana cair, itu sukuk ritel bisa diperdagangkan," tuturnya.

Selain itu, kata Luky, sukuk ritel ini investasi berbasis syariah. Kemenkeu bekerjasama dengan Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia untuk mendapatkan fatwa atau persetujuan, produk ini juga sudah memenuhi akad dan prinsip-prinsip syariah.

"Jadi Insyaallah kesahihannya pun ini terjamin dan terjaga, karena kita sudah mendapatkan approval dari Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia," ucapnya.