dr Terawan Terima Gelar Profesor Kehormatan Unhan Berkat Terapi Cuci Otak
Dok Istimewa

Bagikan:

JAKARTA - Letnan Jenderal TNI (Purn) Prof. Dr. dr. Terawan Agus Putranto mendapat gelar Profesor Kehormatan (Guru Besar Tidak Tetap) Ilmu Pertahanan Bidang Kesehatan Militer dari Universitas Pertahanan. Gelar itu diberikan di depan sejumlah menteri dari kabinet Jokowi-Maruf Amin yang ikut hadir di sidang senat terbuka ini.

Dikutip dari situs resmi kampus ini, Unhan menggelar sidang senat terbuka dalam rangka pengukuhan gelar Profesor Kehormatan (Guru Besar Tidak Tetap) kepada dr. Terawan Agus Putranto. Acara dipimpin Rektor Unhan Laksamana Madya TNI Amarulla Octavian sebagai Ketua Senat Unhan, di Gd. Aula Merah Putih Kampus Bela Negara Unhan RI Komplek IPSC Sentul-Jawa Barat. Rabu 12 Januari.

Acara diawali dengan pembukaan sidang dan sambutan oleh Ketua Senat Rektor dan pembacaan Keputusan Rektor Unhan RI oleh sekretaris Senat Unhan RI Warek I Bid. Akademik dan Kemahasiswaan Unhan Jonni Mahroza.

Rektor Unhan RI dalam sambutannya menyampaikan selamat kepada Terawan Agus atas segala pencapaian prestasi akademik.

Terawan Agus Putranto mampu menciptakan dan merumuskan pertahanan kesehatan nasional melalui sebuah teori yang terkait dengan metode ‘cuci otak’ pada penderita stroke. Brain washing ini bukan cuci otak, melainkan endovaskular treatment atau neurovaskular intervention.

Dok Istimewa

Teknik dasarnya adalah DSA (digital substraction angiography) yang berguna untuk diagnostik. Teori yang dikembangkan tersebut rupanya sudah diaplikasikan di Jerman dengan nama “Terawan Theory”. Teori yang dikembangkan sejak tahun 1990an dapat mengurangi paparan radiasi dalam otak dan terbukti sampai saat banyak pasien yang tertolong dari serangan stoke.

Terawan bilang seiring dengan majunya perkembangan ilmu dan teknologi menyebabkan terciptanya globalisasi dalam berbagai bidang. Hal ini membuat tantangan yang kita hadapi menjadi semakin komplek dan dapat berimplikasi pada pertahanan negara.

Tantangan yang ada pada saat ini tidak hanya ancaman di bidang militer, namun juga ancaman pada bidang non militer ataupun gabungan dari keduanya. Hal itu dia katakan dalam orasi ilmiah yang berjudul “Peran Kesehatan Militer Dalam Mendukung Ketahanan Kesehatan Nasional“.

Presiden RI ke 6 Susilo Bambang Yudhoyono beserta Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, hadir. Termasuk Menteri Kabinet seperti Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono, Panglima TNI Jenderal Andikka Perkasa, Kapolri, Kepala BRIN, Ka. BKKBN, Dirut BPJS, Ketua DPR RI serta Pejabat Kemhan.

Dok Istimewa