JAKARTA - Kemunculan varian Omicron membuat dunia tersengat dan mulai gencar melakukan vaksin booster. Dan wacana soal booster membuat untung Moderna.
Dikutip dari Guardian, Senin 10 Januari, Moderna telah mengumumkan bahwa mereka mengharapkan rekor penjualan sekitar $18,5 miliar dalam kontrak untuk vaksin COVID di Tahun 2022. Pembuat vaksin AS ini mengatakan mereka juga dapat menghasilkan sekitar $3,5 miliar dari pembelian tambahan potensial, termasuk kandidat booster yang diperbarui untuk varian.
Perusahaan pada bulan November mengatakan penjualannya bisa berada di kisaran $17 miliar hingga $22 miliar pada 2022, menurut Reuters.
Moderna mengatakan sedang dalam diskusi aktif untuk lebih banyak kontrak vaksin COVID-19 tahun ini dan sedang mengembangkan kandidat vaksin booster, yang disebut mRNA-1273.529, untuk menargetkan varian Omicron.
Dosis penguat dari vaksin Covid-19 perusahaan saat ini, mRNA-1273, meningkatkan tingkat antibodi penetralisir terhadap Omicron menggunakan dosis pada 50 mikrogram dan 100 mikrogram, kata Moderna.
BACA JUGA:
Pihak Moderna mengatakan studi laboratorium darah menunjukkan, 20 orang yang menerima 50 mikrogram booster Moderna memiliki 37 kali jumlah antibodi penetralisir dibandingkan dengan darah orang yang hanya menerima dua suntikan.
Moderna telah mengurangi dosis booster menjadi setengah dosis dari dua suntikan untuk membatasi efek samping seperti demam, nyeri otot dan kelelahan.
Sebuah kelompok yang menerima suntikan ketiga dari dosis 100 mikrogram mengalami lompatan 83 kali lipat dalam menetralkan antibodi terhadap Omicron.
Pendiri dan direktur Scripps Research Translational Institute, Dr. Eric Topol, mengatakan, peningkatan sebesar itu tidak diperlukan untuk memberikan perlindungan.