JAKARTA - Pandemi COVID-19 yang terus berlangsung, nyatanya meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memiliki proteksi diri dari risiko kesehatan. Hal ini dialami sendiri oleh PT Asuransi Jiwa Indosurya Sukses (Indosurya Life) yang memastikan seluruh pemegang polis, baik produk asuransi jiwa maupun asuransi kesehatan, ter-cover dari risiko COVID-19.
Direktur Utama Indosurya Life Lucky Siahaan mengatakan, di masa pandemi ini kebanyakan orang sudah merasakan perlu memproteksi dirinya mengingat faktor risiko yang meningkat. Kondisi ini dibuktikan dengan meningkatnya premi untuk proteksi kesehatan maupun jiwa.
"Sekarang lebih banyak permintaan untuk proteksi, kembali ke produk tradisonal asuransi. Tak hanya permintaan baru, pemegang polis eksisting pun banyak yang tambah premi untuk proteksi," kata Lucky dalam keterangan tertulisnya, Kamis 27 Agustus.
Ia menjelaskan, seluruh nasabah pemegang polis, baik eksisting maupun nasabah baru, memang akan ter-cover oleh risiko COVID-19. Pihak Indosurya, kata Lucy, memastikan akan membayar berapapun klaim yang diajukan sesuai dengan dengan manfaat yang didapatkan pemegang polis.
"Kami berharap seluruh nasabah sehat. Tapi, jika ada klaim terkait COVID-19, kami akan bayarkan sesuai manfaat dalam premi pertanggungan, selama di luar pengecualian seperti bunuh diri atau terbubuh karena melakukan kejahatan," tuturnya.
Berdasarkan data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), sejak awal COVID-19 merebak hingga Juni 2020, industri asuransi jiwa telah membayarkan klaim sekitar Rp216 miliar. Dana tersebut hanya terkait COVID-19. Klaim lainnya tetap berjalan.
BACA JUGA:
Untuk Indosurya Life, hingga pertengahan Agustus 2020, perusahaan asuransi yang telah beroperasi sejak tahun 2013 ini, sudah membayarkan manfaat asuransi terkait COVID-19 kepada 4 orang nasabahnya, dengan klaim di kisaran ratusan juta Rupiah.
"Satu klaim meninggal, tiga klaim kesehatan," ujarnya.
Siapkan Produk Baru
Untuk diketahui, total klaim dan manfaat kepada nasabah yang sudah dibayarkan Indosurya Life hingga akhir semester I 2020 mencapai Rp630 miliar.
Lucky menuturkan, pandemi yang melanda dunia memang memberikan imbas kepada semua sektor. Namun bagi Indosurya Life, sulitnya melakukan penjualan secara tatap muka langsung, justru memberi kesempatan dan peluang untuk melakukan transformasi digital di sisi front end & back end.
"Ini kesempatan untuk kami mengoptimalkan penjualan secara digital. Tahun ini, kami rasa sudah cukup cepat improvement kami untuk digitalisasi," ucapnya.
Ia pun yakin, dengan segala persiapan, konsolidasi internal dan tranformasi bisnis yang dijalankan saat ini, Indosurya Life akan mampu menjangkau lebih banyak lagi pelanggan potensial. Termasuk melakukan penetrasi lebih dalam pasar asuransi jiwa di Indonesia, setelah dampak akibat pandemi mereda dan daya beli kembali meningkat.
Setidaknya, untuk mewujudkan pencapaian itu, Indosurya saat ini tengah mempersiapkan produk baru yang diseuaikan dengan kebutuhan terkini.
"Kami sudah submit 3 produk ke OJK. Jika sudah mendapat approval dari OJK, kami segera luncurkan," ungkapnya.
Terkait dengan permodalan, Indosurya Life memastikan sudah mempersiapkan beberapa strategi untuk memperkuat positioning di bisnis asuransi nasional. Sedikit membocorkan, saat ini sejumlah pihak baik lokal maupun asing, tengah melakukan penjajakan untuk mengakuisisi Indosurya Life. Setelah beralih pemegang saham, juga akan digelar rights issue untuk menambah permodalan perusahaan.
"Jadi dalam waktu dekat akan ada suntikan dana segar. Ditargetkan sebelum akhir tahun selesai. Karenanya, soal permodalan, bisa dibilang bukan masalah," pungkasnya.