Menag di Depan Pengurus Gereja Pentakosta: Maaf Bila Umat Tidak Nyaman Terkait Peristiwa di Tulang Bawang
Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas (Foto via Kemenag)

Bagikan:

JAKARTA - Ketua Persekutuan Gereja-Gereja Pentakosta Indonesia (PGPI) Pendeta Jason Balumpapueng bertemu Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas terkait dugaan persekusi saat ibadah natal yang terjadi di Gereja Tulang Bawang Lampung. Pengurus PGPI berterima kasih dengan respon cepat kementerian mengurusi persoalan ini.

"Saya mengucapkan terima kasih kepada Pak Menteri yang telah bergerak cepat mengatasi ini. Terima kasih kepada jajaran Kementerian Agama yang langsung mengupayakan penyelesaian damai dalam kasus di Gereja Tulang Bawang Lampung," ungkap Pdt Jason Balumpapueng saat beraudiensi dengan Menag di Kantor Kemenag, Jakarta, Kamis 6 Januari.

"Kebetulan Gereja Tulang Bawang ini merupakan salah satu anggota kami. Dan kami mendapatkan laporan bahwa respon aparat di sana juga sangat cepat," sambung Jason yang hadir bersama pengurus PGPI.

Peristiwa ini menunjukkan kehadiran negara demi memberikan kenyamanan ibadah bagi umat beragama.

“Kami berterima kasih sekali. Dan kami berterima kasih juga kepada Bapak Presiden, yang telah memilih Gus Men menjadi Menteri Agama,” ungkap Jason.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menuturkan apa yang telah dilakukan merupakan kewajiban negara untuk melindungi seluruh umat beragama.

"Ini memperlihatkan kemajuan sekaligus menunjukkan ada harapan. Saya senang karena kemudian kita bisa berkomunikasi membicarakan hal-hal terkait keagamaan,” ujar Menag.

“Apalagi ini masalah dengan berbeda agama. Dalam satu agama saja sering ada benturan. Kita berharap ke depan semuanya akan semakin baik,”imbuhnya.

Menag juga menyampaikan, Kemenag berkomitmen untuk terus bertransformasi memperbaiki pelayanan terhadap seluruh umat beragama.

"Kami mohon maaf bila selama ini umat masih merasakan ketidaknyamanan, termasuk masih terjadi peristiwa serupa di Tulang Bawang. Kita berharap semuanya akan semakin baik,” ujar Menag.