Bagikan:

MADIUN - Pemerintah Kota Madiun menyiagakan sejumlah rumah sakit (RS) rujukan guna mengantisipasi penularan COVID-19 varian Omicron yang mulai terdeteksi di wilayah Jawa Timur.

Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes-PPKB) Kota Madiun dr Denik Wuryani mengatakan, ada beberapa rumah sakit rujukan yang tetap disiagakan, meski sebaran COVID-19 menurun drasti.

"Sejumlah rumah sakit yang selalu disiagakan, di antaranya RSUD Kota Madiun, RSUD dr. Soedono, RSI, serta Rumah sakit lapangan di wisma haji," ujarnya di Madiun, Antara, Senin, 3 Januari.

Untuk RS lapangan, kata dia, disediakan 140 tempat tidur, termasuk fasilitas karantina bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang kembali ke Kota Madiun. Selain itu, juga disiagakan tenaga medis serta fasilitas pendukung lainnya.

"Alhamdulillah sampai saat ini tidak ada yang dirawat. Meski begitu, kami tetap siaga," katanya.

Ia menjelaskan karakteristik varian Omicron adalah lebih cepat menular. Pihaknya menyebut tidak ada cara lain membendung Omicron, selain disiplin protokol kesehatan, seperti memakai masker dan membatasi mobilitas, baik di dalam maupun luar negeri.

"Apapun jenis virusnya, penangkalnya tetap disiplin protokol kesehatan," kata dia.

Selain itu, upaya vaksinasi juga terus diperluas sebagai upaya menangkal Omicron. Capaian vaksinasi di kota itu telah melampaui target. Secara keseluruhan dosis pertama mencapai 105 persen dan dosis kedua 87 persen. Sementara vaksinasi lanjut usia (lansia) 73 persen untuk dosis pertama dan 69 persen dosis kedua.

"Harapannya kekebalan komunal tidak hanya untuk satu daerah, tapi terbentuk di wilayah aglomerasi ataupun eks-Keresidenan Madiun," katanya.

Denik menambahkan percepatan vaksinasi turut menyasar anak usia 6-11 tahun. Tidak semua daerah dapat menjalankan vaksinasi ini. Ketentuannya daerah dengan capaian vaksinasi minimal 70 persen, serta lansia minimal 60 persen.

Dia menambahkan vaksinasi anak 6-11 tahun di Kota Madiun hingga kini terus berjalan. Capaiannya di angka sekitar 40 persen untuk dosis pertama dari total target 15.657 anak.

Denik menegaskan varian baru hanya dapat dicegah dengan disiplin protokol kesehatan. Karena itu dia meminta seluruh warga terus meningkatkan kedisiplinan menjalankan protokol kesehatan, ditambah mengonsumsi makanan bergizi dan vaksinasi.

Tercatat, secara keseluruhan di Kota Madiun kasus konfirmasi COVID-19 hingga Senin mencapai 7.271 orang. Dari jumlah itu, 6.759 orang telah sembuh, satu orang dalam perawatan dan 511 orang meninggal dunia.