JAKARTA - Penggerebekan pada sebuah klub malam yang tetap buka kala pandemi di Lima, Peru berujung maut. Setidaknya 13 orang tewas akibat penggerebekan yang dilakukan polisi setempat.
Melansir CNN, polisi sebelumnya mendapat laporan bahwa Thomas Restobar di distrik Los Olivos menggelar pesta ilegal yang dihadiri lebih dari 120 orang. Alhasil, Polisi kemudian merazia klub malam tersebut dan berakhir ricuh.
Kementerian Dalam Negeri Peru lewat pernyataan resminya menjelaskan, polisi tak menggunakan senjata jenis apapun saat melakukan penggrebekan. "Polisi tidak menggunakan senjata jenis apa pun atau gas air mata untuk membersihkan tempat itu,” tertulis.
2020
Perú
13 muertos por asfixia y 6 heridos tras irrupción de policía en discoteca en Los Olivos. Había más de 100 personas dentro. Reportan que hubo disparos entre asistentes y uniformados. Se había montado operativo para evitar aglomeraciones.pic.twitter.com/YPanmeNgOI
— Janosik Garcia (@Janosikgarciaz) August 23, 2020
Dalam keterangan tersebut dijelaskan musabab kematian itu karena para pengunjung panik dan melarikan diri. Ketika sedang lari beberapa orang berdesakan dan terjatuh. Mereka kemudian tewas tertindih tangga. Kendati demikian, polisi masih terus melakukan penyelidikan untuk mengetahui siapa yang bertanggung jawab atas kejadian tersebut.
BACA JUGA:
Sementara itu aparat menahan sekitar 23 orang untuk dimintai keterangan lebih lanjut. Kementerian Dalam Negeri Peru tentu sangat menyesali adanya peristiwa seperti itu. "Kementerian Dalam Negeri sangat menyesalkan kematian 13 orang sebagai akibat dari tindakan kriminal yang tidak bertanggung jawab dari pemilik bisnis yang tidak bermoral."
Sejauh ini Peru telah mengonfirmasi 594.326 kasus penularan COVID-19. Di antara itu, terdapat 27.663 kasus meninggal dunia.