Bagikan:

JAKARTA - Balai Konservasi Sumber Daya Alam Nusa Tenggara Barat (BKSDA NTB) sudah melepasliarkan 9 ekor rusa timor (Rusa timorensis) di Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Tunak, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.

"Kegiatan pelepasliaran rusa timor ini telah menjadi agenda nasional dan dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Cinta Satwa dan Puspa Indonesia tahun 2021," ujar Kepala Balai KSDA NTB Joko Iswanto akhir Desember lalu seperti dikutip dari PPID Kementerian LHK.

Seluruh rusa yang dilepasliarkan di TWA Gunung Tunak merupakan hasil pengembangbiakan di sanctuary rusa timor yang dilakukan oleh BKSDA NTB di dalam kawasan taman wisata alam tersebut. Sebelum dilepasliarkan, rusa-rusa itu telah diperiksa kesehatannya oleh dokter hewan dan ditandai/ditagging terlebih dahulu menggunakan ear tag/anting.

Kemudian rusa direhabilitasi dan dihabituasi sebelum akhirnya dilepasliarkan. Rencananya setelah dilepasliarkan, rusa juga akan dipantau untuk mengetahui kondisi pasca lepas liar.

"Rusa timor merupakan satwa dilindungi undang-undang dan merupakan satwa maskot Nusa Tenggara Barat. BKSDA NTB berupaya untuk terus melestarikan jenis satwa tersebut salah satunya dengan pelepasliaran rusa ke habitat alam untuk menambah populasi di alam. Ini merupakan wujud sedekah alam kami, sehingga rusa berkembang tidak hanya di penangkaran tetapi juga di habitat alam," beber Joko.

Selain pelestarian, rusa timor juga dapat dimanfaatkan melalui mekanisme penangkaran dengan mekanisme yang benar.

"Saya berharap ke depan kita dapat menjumpai di pasaran dendeng rusa yang legal,” lanjutnya.

Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Tunak merupakan habitat alam rusa timor. Berdasarkan inventarisasi rusa pada tahun 2018, diperkirakan di dalam kawasan tersebut terdapat sekitar 26 ekor rusa timor. Kondisi populasi rusa yang rendah diduga karena masih adanya kebiasaan berburu di sebagian kalangan masyarakat. Namun saat ini aktivitas perburuan ilegal tersebut sudah semakin berkurang.

Di dalam TWA Gunung Tunak juga terdapat sanctuary rusa timor yang dibangun pada tahun 2016 seluas sekitar lebih kurang satu hektare dan saat ini rusa timor di dalam sanctuary telah berkembag biak dan berjumlah 42 ekor. Diharapkan rusa yang dilepasliarkan dari sanctuary tersebut akan memperbaiki kondisi populasi rusa di habitat alam.

_