SOLO - Kota Solo siap menjadi tuan rumah pada acara Working Group untuk Trade Invesment and Industry pada Presidensi G20 yang diselenggarakan pada tahun depan.
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan sudah melakukan persiapan termasuk kesiapan hotel yang akan digunakan sebagai lokasi penyelenggaraan."Semua kota dapat, Jogja dapat, Jakarta dapat. Ini bagus sekali untuk pemulihan ekonomi Kota Solo," kata Gibran di Solo, Antara, Kamis, 30 Desember.
Pada kegiatan tersebut, pihaknya juga akan melibatkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang memproduksi souvenir maupun produk lokal lainnya yang sudah dikurasi.
Sebelumnya, pada kunjungannya ke Solo, Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan, dan Akses Industri Internasional Kementerian Perindustrian RI Eko Cahyanto mengatakan sebelum puncak pertemuan pada tahun 2022 mendatang akan diselenggarakan banyak pertemuan di skala working group maupun engagement group.
"Pertemuan pertama working group ini akan diselenggarakan di Kota Solo pada 29-30 Maret 2022. Tadi ke Pak Wali Kota untuk matur rencana penyelenggaraan dan meminta arahan terkait dengan apa yang akan ditampilkan di Solo," katanya.
Ia mengatakan sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo, penyelenggaraan acara tersebut merupakan bagian dari upaya pemulihan ekonomi. Oleh karena itu, nantinya akan ada sejumlah produk dari UMKM yang ditampilkan.
BACA JUGA:
"Baik sebagai souvenir maupun performance-nya. Kami juga ingin delegasi dari 39 entity yakni 20 negara anggota G20 ditambah enam negara undangan dan 10 organisasi internasional itu bisa tahu betul seperti apa Solo dan apa yang bisa dilihat di Solo," katanya.
Sementara itu, dikatakannya, sejauh ini beberapa industri di Solo dan sekitarnya sudah menyesuaikan diri dengan standar keberlanjutan global. Bahkan, dikatakannya, sejumlah perusahaan juga sudah mengadopsi standar keberlanjutan global.
"Negara-negara G20 tahu bahwa Indonesia ini sudah bertransformasi, Indonesia sudah siap. Kami berharap tidak terus tertinggal dan menjadi bagian dari rencana global agar kita menuju karbon netral di tahun 2060 untuk Indonesia," katanya.