JAKARTA - Kapolsek Sawah Besar AKP Maulana Mukarom mengatakan, pihaknya bersama tiga pilar Sawah Besar telah membentuk posko pengamanan (Pospam) terpadu yang terpusat di depan Gereja Katedral, Jakarta Pusat.
"Pospam sudah berdiri di depan gereja Katedral dekat pintu masuk di sekitar masjid Istiqlal. Kegiatan pengamanan natal dilakukan sampai malam tahun baru," kata AKP Maulana saat dihubungi VOI, Jumat 24 Desember.
Kapolsek mengatakan, di wilayahnya tidak ada pengamanan khusus terhadap gereja tertentu. Namun ia mempusatkan pos pam terpadu di gereja Katedral.
"Untuk jumlah perkuatan anggota maupun tersprint (surat perintah) dan BKO dari Polda Metro Jaya. Jumlahnya kurang lebih sama dengan tahun kemarin," ujarnya.
Sementara guna mencegah penularan COVID-19 dan mengantisipasi varian Omicron, Kapolsek mengaku bahwa pihaknya telah melakukan rapat kepada pengurus gereja terkait pengetatan protokol kesehatan (Prokes).
"Kita sampaikan bahwa masalah prokes tetap harus dan wajib di tegakkan. Memang ada beberapa gereja yang melakukan kegiatan offline dan online," ujarnya.
BACA JUGA:
Sementara gereja yang melakukan kegiatan offline dibatasi.
"Contoh gereja Katedral dengan kapasitas kurang lebih tiga ribuan jemaat, hanya bisa melakukan ibadah hanya 40 persen saja yang boleh. Atau sekitar 700-800 jemaat yang akan melaksanakan kegiatan," katanya lagi.
Kapolsek memastikan setiap gereja yang ada di Sawah Besar melakukan kegiatan ibadah offline diwajibkan harus ada aplikasi pedulilindungi.
"Jadi aturan taat prokes dalam pelaksanaannya harus tetap dilaksanakan," ucapnya.
Terpisah, Humas Keuskupan Agung Gereja Katedral Jakarta Susyana Suwadie mengatakan umat yang melakukan ibadah tatap muka di gereja atau secara "offline" harus terdaftar sebagai anggota Paroki Katedral.
"Per Desember ini, kapasitas Natal sudah menjadi 40 persen, dari awalnya 20 persen sejak awal pandemi COVID-19, yaitu total 650 umat," kata Susy saat dikonfirmasi, Jumat 24 Desember.
Susy menjelaskan ibadah tatap muka dibagi di tiga lokasi, yakni 310 orang di dalam gereja, 210 orang di aula dan 130 orang di Plaza Maria.
Selain memastikan diri terdaftar dalam Paroki Katedral, umat juga harus melakukan pendaftaran ibadah tatap muka melalui situs yang sudah disosialisasikan.
Setelah mendaftarkan diri di situs, umat akan mendapatkan QR-Code yang nantinya menjadi akses masuk saat masuk ke Katedral.
"Nanti QR Code itu dibawa dengan KTP lalu nanti ada aplikasi PeduliLindungi yang harus di-scan," ujarnya.
Selama beribadah, umat diwajibkan menerapakan protokol kesehatan, yakni selalu menggunakan masker.