Data Penggunaan PeduliLindungi Bakal Dibuka, Menkes: Publik Bisa Lihat Lokasi Mana yang Disiplin dan Mana yang Tidak
ILUSTRASI ANTARA

Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah terus berupaya mengetatkan protokol kesehatan di tengah gempuran COVID-19 varian Omicron yang kini mulai masuk di Tanah Air. Salah satunya dengan menggencarkan penggunaan aplikasi PeduliLindungi sebagai alat skrining kesehatan.

"Untuk mempersiapkan kedatangan Omicron, protokol kesehatan kita perkuat terutama penerapan aplikasi PeduliLindungi," kata Budi dalam konferensi pers yang ditayangkan di YouTube Sekretariat Presiden, Senin, 20 Desember.

Nantinya, penggunaan aplikasi ini juga akan dibuka untuk memberi informasi pada publik lokasi mana saja yang taat menjalankan protokol kesehatan atau tidak. Termasuk pusat perbelanjaan dan mal.

"Kami sudah bicara dengan Pak Menko, kemudian dilaporkan ke Bapak Preisden data penggunaan aplikasi PeduliLindungi akan kita buka," tegas eks Wakil Menteri BUMN itu.

"Sehingga publik bisa melihat lokas-lokasi yang tidak disiplin menggunakan (aplikasi PeduliLindungi, red). Mal mana yang PeduliLindunginya aktif sehingga aman kalau terkena bisa cepat dikarantina dan mal mana yang tidak menerapkan sehingga risikonya besar," imbuh Menkes.

Selain itu, pemerintah juga mengimbau masyarakat untuk segera menerima vaksin COVID-19 tanpa perlu pilih-pilih jenisnya. Hal ini disampaikan karena saat ini jenis yang banyak tersedia adalah Pfizer dan AstraZeneca.

"Tidak usah pilih vaksinnya tipe apa langsung divaksinasi saja," pungkas Menkes.