Gempa Magnitudo 7,4 Guncang Kota Larantuka, AirNav Indonesia Pastikan Operasional Penerbangan Normal
Suasana kemacetan lalu lintas saat warga hendak mengungsi ke tempat yang lebih di Kota Maumere, Kabupaten Sikka (ANTARA)

Bagikan:

JAKARTA - AirNav Indonesia memastikan sampai saat ini operasional pelayanan navigasi penerbangan di lokasi-lokasi yang berdekatan dengan gempa di laut Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) masih berjalan normal.

"Hasil koordinasi dan pemeriksaan sementara di lokasi-lokasi tersebut menyatakan bahwa kondisi personil, bangunan, dan peralatan dalam kondisi aman," kata Manager Hubungan Masyarakat AirNav Indonesia, Yohanes Harry Douglas Sirait dalam keterangannya yang dipantau di Jakarta, Antara, Selasa, 14 Desember. 

Yohanes mengatakan, AirNav Indonesia telah menghimpun keterangan dan data operasional di seluruh lokasi kerja yang terduga terdampak gempa tersebut, antara lain Cabang Pembantu Ende, Unit Maumere, Unit Larantuka, Unit Lewoleba, dan Unit Alor.

Untuk selanjutnya, AirNav Indonesia terus berkoordinasi dengan pemangku kepentingan penerbangan terkait update kondisi di lapangan. Seperti diketahui, pada hari ini sekitar  pukul 10:20 WIB, wilayah Laut Flores diguncang gempa tektonik.

Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi memiliki parameter update dengan magnitudo 7,4. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 7,59 LS dan 122,24 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 112 km arah Barat Laut Kota Larantuka, NTT pada kedalaman 10 km.

Guncangan gempa bumi ini dirasakan di daerah Ruteng, Labuan Bajo, Larantuka, Maumere, Adonara dan Lembata III – IV MMI, Tambolaka, Waikabubak, Waingapu III MMI.

Menurut BMKG, hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini berpotensi tsunami, dengan tingkat ancaman waspada di Flores Timur Bagian Utara, Pulau Sikka, Sikka bagian utara dan Pulau Lembata.