Komnas Perempuan: Hampir Dua Tahun Novia Widyasari Alami Kekerasan Berulang
Ilustrasi/antara

Bagikan:

JAKARTA - Komisioner Komnas Perempuan Siti Aminah Tardi mengatakan, Novia Widyasari, perempuan yang bunuh diri di samping makam ayahnya karena diduga jadi korban pelecehan seksual oleh oknum polisi sempat melaporkan kasus pada pihaknya.

"Jadi betul bahwa almarhumah menyampaikan pengaduannya di bulan Agustus tengah malam melalui pengaduan online," kata Siti Aminah kepada wartawan, Senin, 6 Desember.

Namun, kata Siti, pengaduan yang dibuat korban yang masih mahasiswi itu belum lengkap. Pada dasarnya, dalam laporan itu korban menyampaikan mengalami kekerasan yang diduga dilakukan oleh pacarnya.

"Intinya dia mengalami kekerasan dalam pacaran yang setelah melalui proses komunikasi kami mendapatkan informasi bahwa korban mengalami kekerasan secara bertumpuk dan berulang. Hampir dua tahun sejak 2019 atau sejak membangun relasi pacaran dengan pelaku," kata Siti.

Mendapat laporan ini, kata Siti, pihaknya sempat kesulitan menghubungi korban. Sebab, pesan singkat dan telepon dari pihaknya sempat tidak direspons oleh korban.

"Kemudian kami bsia berkomuniasi lewat telepon itu di bulan November dan memang ia menyampaikan kebutuhan untuk dibantu konseling psikologis dan mediasi dengan orang tua pacarnya," ujar Siti.

Dalam komunikasi itu, kata Siti, korban menceritakan kekerasan yang dialami. Selain komunikasi, korban juga mengirim surat pengaduan ke Komnas Perempuan untuk meminta bantuan konseling.

"Bersadarkan kebutuhan korban untuk psikoligis dan mediasi, Komnas Perempuan merujuk korban untuk mendapatkan layakan ke P2TP2A (Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak) Mojokerto," kata Siti.

"P2TP2A Mojokerto sudah melakukan kosneling untuk dua sesi di bulan November sampai kemudain ketika akan dilakukan sesi berikutnya kobran sudah meninggal," kata Siti.