JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) beserta Ibu Negara Iriana Jokowi dijadwalkan meninjau sejumlah fasilitas dan infrastruktur yang akan digunakan pada gelaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali.
Presiden dan rombongan lepas landas dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis, 2 Desember menggunakan pesawat kepresidenan sekitar pukul 08.00 WIB pagi tadi.
Sejumlah fasilitas yang akan ditinjau langsung oleh Presiden Jokowi antara lain Mangrove Conservation Forest, infrastruktur jalan, pedestrian, jembatan dan sejumlah lokasi di kawasan Nusa Dua, Bali.
Sementara pada malam harinya Presiden Jokowi direncanakan akan meninjau Garuda Wisnu Kencana (GWK) Cultural Park yang terletak di Uluwatu, Kuta Selatan, Kabupaten Badung.
Berdasarkan siaran pers Sekretariat Presiden dilansir dari Antara, turut mendampingi Presiden Jokowi dan Ibu Iriana Jokowi dalam penerbangan menuju Provinsi Bali antara lain Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Sekretaris Militer Presiden Marsda TNI M. Tonny Harjono.
Kemudian Komandan Paspampres Mayjen Tri Budi Utomo, Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin, dan Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana.
Sejak 1 Desember 2021, Indonesia secara resmi menjadi Presidensi G20 hingga 30 November 2021, meneruskan estafet keketuaan dari Italia.
G20 merupakan forum global yang beranggotakan 19 negara dan satu Uni Eropa. Forum yang terbentuk sejak 1999 menyumbang hingga 80 persen Produk Domestik Bruto dunia dan 75 persen ekspor dunia.
Presidensi G20 mengusung tema Recover Together, Recover Stronger sedangkan tiga topik utama yang akan diangkat dalam Presidensi G20 Indonesia adalah, Sistem Kesehatan Dunia; Transformasi Ekonomi dan Digital dan Transisi Energi.
BACA JUGA:
Rangkaian Pertemuan G20 Presidensi 2022 berjumlah 150 acara yang terdiri dari Pertemuan Working Groups, Engagement Groups, Deputies/Sherpa, Ministerial, dan KTT G20, serta Side Events.
Dari aspek ekonomi, beberapa manfaat langsung yang diproyeksikan dapat tercapai dengan menjadi Presidensi G20 khususnya pertemuan fisik antara lain adalah peningkatan konsumsi domestik hingga Rp1,7 triliun, penambahan PDB nasional hingga Rp7,4 triliun, dan pelibatan UMKM dan penyerapan tenaga kerja sekitar 33 ribu di berbagai sektor.