JAKARTA - Bentrokan antara Satgas Nanggala Kopassus dengan Satgas Amole telah diselesaikan secara damai. Bahkan, bentrokan itu tidak akan mempengaruhi sinergitas TNI-Polri.
"Sekali lagi, sinergisitas dan soliditas TNI-Polri tidak boleh terganggu, ini harus dipertahankan dan terus diperkuat masalah itu," ujar Karo Penmas Divisi Humas Porli Brigjen Rusdi Hartono kepada wartawan, Senin, 29 November.
Sinergitas TNI-Polri yang kokoh pun terbukti dengan penyelesaian permasalahan dengan cepat. Sebab, diputuskan penyelesaian permasalahan dilakukan secara damai.
"Kalau ada masalah-masalah harus diselesaikan dengan sebaik-baiknya dan secepat-cepatnya, termasuk juga yang di Tembagapura, itu hanya permasalahan kecil saja. Tapi yang jelas pimpinan-pimpinan di sana telah menyelesaikan itu semua," ungkap Rusdi.
"Masalah sudah selesai sekarang pelaksanaan tugas masing-masing kesatuan sudah berjalan dengan baik. Sekali lagi, soliditas dan sinergisitas TNI-Polri itu harus dikuatkan," sambung Rusdi.
BACA JUGA:
Penguatan sinergitas TNI-Polri, lanjut Rusdi, sangatlah penting. Sebab, sinegitas itu kunci untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang terjadi di Indonesia.
"Soliditas dan sinergisitas TNI-Polri merupakan suatu kekuatan yang strategis untuk bangsa ini," tandas Rusdi.
Sebagai informasi, bentrokan antara Satgas Nanggala Kopassus dengan Satgas Amole (Brimop) terjadi Tembagapura, Timika, pada Sabtu, 27 November.
Berdasarkan pemeriksaan, keributan antara Satgas Nanggala Kopassus dengan Satgas Amole (Brimop) di Timika dipicu permasalahan sepele. Bentrokan itu akibat harga rokok yang terlalu mahal.
Namun, usai kejadian tersebut situasi di Kabupaten Mimika khususnya di Ridge Camp Pos RCTU Mile 72 tepat di depan Mess Hall, Timika, Papua aman dan kondusif.