Bagikan:

PALEMBANG - Tim Reserse Kriminal Umum Polda Sumatera Selatan (Sumsel) memburu pelaku pembunuhan sadis yang terjadi di bawah Jembatan Ampera, Jalan Tengkuruk Permai, Kota Palembang, Sumatera Selatan.

Kasubdit 3 Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel Kompol CS Panjaitan mengatakan, timnya bakal mendampingi Satreskrim Polrestabes Palembang untuk menangkap pelaku pembunuhan tersebut demi menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat umum.

“Saat ini identitas pelaku sudah dikantongi petugas. Jatanras akan mendampingi Satreskrim Polrestabes Palembang,” kata dia dikutip Antara, Kamis, 25 November.

Ada pun korban pembunuhan tersebut bernama M Toni (29) warga Jalan DI Panjaitan Lorong lama RT 091/003, Kelurahan Bagus Kuning, Kecamatan Plaju yang berprofesi sebagai seorang sopir angkutan umum (angkot).

Sementara itu, Kasat Reskrim Polrestabes Palembang Kompol Tri Wahyudi mengatakan, korban tewas setelah ditikam menggunakan senjata tajam oleh seorang pria yang diduga tidak lain rekan sesama sopir angkot.

“Penikaman itu terjadi saat korban menunggu penumpang di pangkalan angkot depan air mancur bawah jembatan Ampera pada Rabu sekitar pukul 18.30 WIB,” kata dia.

Menurutnya, setelah melakukan penyerangan pelaku langsung melarikan diri. Kemudian korban yang sudah bersimbah darah dan langsung dilarikan ke rumah sakit Bhayangkara M Hasan.

“Korban sempat dibawa ke RS AK Gani yang tidak jauh dari TKP oleh rekan-rekannya. Korban yang sudah tewas kemudian dibawa dikawal petugas ke RS Bhayangkara untuk dilakukan proses observasi luar,” ujarnya.

Akibat dari penyerangan tersebut korban tewas mengalami luka tebasan senjata tajam di bagian kepala, tusukan di dada sebelah kiri, bagian belakang dan di bawah telinga sebelah kiri.

Sementara itu saksi Rizal (37) mengatakan, ciri-ciri pelaku memiliki tinggi sekitar 170 cm saat melakukan penikaman pelaku bersama satu orang lain yang menunggu di atas motor Vixion warna hitam.

“Sebelum kejadian pelaku sempat mendekati korban dan mengajak nonton hiburan orgen tunggal. Saya yang ada di dekat korban mendengar itu langsung menjauh dari mereka. Lalu tiba-tiba korban teriak minta tolong dan bersimbah darah,” katanya.