TANGERANG - BPBD Kota Tangerang, Banten menyebutkan sudah menerima 86 kasus laporan terkait kemunculan ular di pemukiman warga terutama saat musik hujan.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Tangerang, Ghufron mengatakan fenomena kemunculan ular saat musim hujan sering terjadi. Hal ini karena musim ini menjadi fase ular kobra bertelur sehingga warga diimbau tetap waspada.
"Jadi ular mencari tempat yang ideal untuk menetaskan ularnya sehingga kerap muncul di pemukiman warga terutama saat musim hujan seperti ini. Puncaknya terjadi pada bulan Oktober sampai Desember," kata dia dikutip Antara, Senin, 22 November.
Selama tiga bulan terakhir ini BPBD kerap menerima laporan warga terkait ditemukannya ular. Pada bulan September ada tiga kasus, Oktober ada 10 kasus dan November sampai kini ada lima kasus.
Ghufron menjelaskanya munculnya ular pun disebabkan karena habitatnya terganggu dan mencari makan sehingga muncul dan ditemukan warga secara tiba - tiba. Maka itu warga diimbau sering membersihkan rumah dan memberikan wangi - wangian serta tak gelap dan lembab.
"Sinar matahari masuk ke rumah, ventilasi bagus, sirkulasi ada sehingga tidak ada kelembapan. Tidak usah menabur garam, karena garam tidak efektif," imbuhnya.
BACA JUGA:
Ghufron menyarankan, supaya masyarakat tidak menumpuk barang-barang bekas sehingga tidak menciptakan lubang atau ruang yang dapat digunakan ular untuk bertelur. Pastikan membuang sampah setiap hari secara rutin.
"Jangan biarkan sampah tegeletak lama, dan mengundang tikus. Itu akhirnya mentrigger bahwa ular itu mencari mangsa karena dia mengikuti bau si tikus. Jika ternyata di rumah ditemukan sarang ular jangan panik, tetap waspada dan laporkan ke tim BPBD untuk mengevakuasi secara aman,” katanya.
Sebagai informasi, masyarakat bisa melaporkan kasus ular atau hewan berbahaya lainnya lewat emergency call center di 112 atau nomor piket 24 jam BPBD di 021-5582144.