JAKARTA - Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mentargetkan pendapatan retribusi objek wisata Rp2 miliar pada pertengahan November dan akhir Desember ini untuk mencapai target Rp12 miliar.
Sekretaris Dinas Pariwisata (Dispar) Gunungkidul Harry Sukmono di Gunungkidul, Selasa, mengatakan realisasi pendapatan retribusi objek wisata hingga pertengahan November ini mencapai Rp9,4 miliar atau sekitar 1.313.697 pengunjung dari target Rp12 miliar.
"Untuk mencapai target Rp12 miliar sampai akhir tahun memang sulit, namun kami optimistis 1,5 bulan ke depan kami mampu meningkatkan pendapatan retribusi sekitar Rp2 miliar," kata Harry dilansir Antara, Selasa, 11 November.
Terkait dampak penghapusan cuti libur Natal dan Tahun Baru 2022, ia mengatakan tidak akan berdampak signifikan terhadap kunjungan wisatawan ke wilayah ini. Menurut dia, setiap akhir pekan seluruh objek wisata di Gunungkidul tetap padat pengunjung dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Kemudian, pada hari-hari biasa, kunjungan tetap ada, meski tidak seramai saat libur akhir pekan.
BACA JUGA:
Harry optimis dengan meredanya perkembangan COVID-19 dan tingginya kesadaran masyarakat mematuhi protokol kesehatan di objek wisata, kunjungan wisatawan akan tetap meningkat.
"Kami tetap mengutamakan protokol kesehatan secara ketat. Petugas di lapangan selalu melakukan patroli protokol kesehatan, seperti mengingatkan wisatawan selalu memakai masker dan menjaga jarak antar pengunjung," katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Wisata Dispar Gunungkidul Supriyanto mengatakan pihaknya terus memberikan pelatihan bagi pelaku wisata. Selain protokol kesehatan, pelatihan yang diberikan berupa cara meningkatkan pendapatan.
"Salah satunya lewat pemasaran secara digital. Promosi secara digital melalui media sosial mampu mendongkrak kunjungan wisatawan ke objek wisata tersebut," katanya.