أنشرها:

JAKARTA - Peneliti Google tengah mengembangkan cara agar pengalaman menggulir di Chrome pada Android sama persis dengan versi iOS-nya.

Untuk menyelesaikan masalah ini, Insinyur Perangkat Lunak Chrome Stephen Nusko mengatakan mencari tahu lebih dahulu masalah mengapa kinerja Chrome di Android tertinggal dari Chrome di iOS.

"Saat kami membandingkan Chrome di berbagai platform, kami mendapat pengamatan tertentu. Pengguliran Chrome iOS mulus dan konsisten sedangkan di Android, pengguliran Chrome tidak mengikuti jari Anda dengan cermat," ujar Nusko.

"Metrik kami memberi tahu kami bahwa meskipun kadang-kadang terjadi jank, hal itu tidak umum seperti persepsi kami saat membandingkan dengan Chrome di iOS. Jadi kami memiliki misteri yang membutuhkan penyelidikan," imbuhnya.

Nusko menjelaskan, dia telah menerapkan perubahan di browser yang meningkatkan pengalaman menggulir dengan faktor 2.

Dia mengurangi slow scrolling jank sebanyak dua kali, dari situlah angka tersebut berasal. Nusko berhasil meningkatkan pengguliran dengan memfilter kebisingan dan mengurangi lompatan visual pada konten yang ditampilkan di layar.

Awal mulanya, Nusko menemukan prediktor Chrome tidak seakurat yang seharusnya. Dengan menggali lebih dalam, ternyata terdapat dua perbedaan utama antara implementasi Chrome dan Android.

Chrome menggunakan fungsi Java dengan presisi milidetik sedangkan stempel waktu Android C++ MotionEvent menampilkan presisi nanodetik. Itu aalah masalah, karena pembulatan milidetik dapat menghasilkan kesalahan prediktor saat menghitung kecepatan antara stempel waktu peristiwa.

Resampling juga berbeda di Android dan di Chrome. Browser itu menggunakan antrian FIFO sederhana untuk peristiwa input, terkadang menyebabkan masalah prediksi yang aneh.

Kemudian, Nusko menjalankan pengujian menggunakan algoritma yang berbeda dan memilih penerapan filter 1€, yang menurutnya, dapat meningkatkan pengalaman pengguliran secara nyata dan drastis.

"Dengan filter ini, layar melacak dekat ke jari Anda dan situs web menggulir dengan lancar, mencegah jank yang disebabkan oleh peristiwa masukan yang tidak konsisten. Peningkatan terlihat dalam validasi manual kami, baik pada perangkat top-end maupun low-end," ungkap Nusko.

Peningkatan ini diklaim akan tersedia di versi Chrome 116 untuk Android dan juga mem-backport perubahannya kembali ke Chrome 110 di Android.

Android 14 selanjutnya akan mengekspos nanosecond Antarmuka Pemrograman Aplikasi (API) di SKD sehingga Chrome dan aplikasi lain dapat menggunakannya.

Sementara, browser berbasis Chromium lainnya dan juga aplikasi non-Chromium juga dapat memanfaatkan pengenalan API di Android 14, seperti dilansir dari GHacks, Senin, 14 Agustus.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)