أنشرها:

JAKARTA - Insiden memalukan UEFA. Petugas keamanan melakukan blunder saat mengejar suporter yang masuk lapangan usai laga semifinal Spanyol melawan Perancis. Sang petugas justru 'menghajar' kaki kapten Spanyol, Alvaro Morata. 'Tekel' itu membuat Morata berjalan pincang meninggalkan lapangan.

Cedera yang sia-sia dialami Morata. Lemahnya pengamanan yang diterapkan UEFA dalam penyelenggaraan Euro 2024 menjadikan pemain mengalami cedera saat pertandingan sudah berakhir.

Gara-garanya saat seorang penonton tiba-tiba berlari masuk lapangan usai laga semifinal yang dimenangkan Spanyol 2-1 atas Perancis di Stadion Football Arena, Munich, Rabu, 10 Juli 2024 dini hari WIB. Saat itu, pemain Spanyol merayakan keberhasilan lolos ke final di hadapan suporter.

Namun ada insiden seorang penonton bisa lolos dan berlari mendekati tim Spanyol. Pelaku hanya ingin berfoto dengan pemain yang merayakan kemenangan. Para petugas dengan sigap mengejar pelaku.

Hanya salah satunya yang sempat diidentifikasi sebagai fotografer melakukan blunder. Tindakannya yang berlari cepat mengejar pelaku justru membuat dia terpeleset.

Repotnya insiden itu membuat petugas itu seperti melakukan 'tekel' terhadap Morata yang ikut merayakan kemenangan bersama yang lain.

Petugas itu memang terlihat memintaa maaf kepada striker Atletico Madrid tersebut. Namun Morata tampak kesakitan pada lutut kanannya. Dia tampak berjalan pincang sambil memegang lututnya.

Ini menjadikan dia terancam absen pada laga final melawan Belanda atau Inggris di Stadion Olympic, Berlin, Minggu atau Senin, 15 Juli 2024 dini hari WIB.

Pelatih Luis de la Fuente seperti dikutip Evening Standard optimistis Morata bisa tampil di laga final. Meski masih menunggu hasil pemeriksaan, namun dia yakin cedera penyerang berusia 31 itu tidak parah.

"Kami masih menunggu hasil [pemeriksaan] dari Alvaro. Kami yakin tidak ada masalah. Dia memang merasa sakit, tetapi itu tak masalah," ucap De la Fuentes.

Morata turut berperan mengantarkan Spanyol ke final dalam laga yang berlangsung ketat dan menarik. Kedua tim yang sama-sama menjadi unggulan di Euro 2024 itu bermain terbuka.

Perancis unggul lebih dulu melalui Randal Kolo Muani saat laga baru berjalan sembilan menit. Namun Spanyol dengan cepat pula mengejar ketinggalan. Bahkan Spanyol langsung mencetak dua gol dalam tempo kurang dari lima menit.

Morata membuat asisst yang dituntaskan bintang muda Lamine Yamal di menit 21. Yamal mencetak gol indah yang menyamakan skor menjadi 1-1. Pemain depan Barcelona ini juga memecahkan rekor sebagai pemain termuda yang mencetak gol dalam sejarah Piala Eropa.

Hanya berselang empat menit, Dani Olmo membobol gawang Perancis untuk megubah skor menjadi 2-1. Skor itu bertahan sampai akhir laga yang membawa Spanyol meraih kemenangan.

Morata sendiri bermain selama 76 menit sebelum digantikan Mikel Oyarzabal. De la Fuente melakukan pergantian demi taktiktal dan pemain bisa fresh saat berlaga di final.

Insiden masuknya penonton ke lapangan menunjukkan lemahnya pengamanan yang diterapkan UEFA sebagai penyelenggara turnamen. Pasalnya insiden sama sempat terjadi di tengah pertandingan.

Gara-garanya seorang suporter masuk lapangan hanya untuk melakukan swafoto dengan kapten Perancis Kylian Mbappe.

Warganet pun menyoroti insiden itu yang dianggap melakukan. "Hal itu seharusnya tak perlu terjadi. Sungguh memalukan. UEFA seharusnya bisa melakukan pengawasan lebih ketat agar keamanan menjadi lebih baik. Pemain bisa cedera serius gara-gara itu. #Euro2024 #Morata".

"Petugas keamanan itu sudah pasti orang Inggris. Saya bercanda," demikian tulis warganet dengan akun @StadiumThrills. Inggris bakal menghadapi Spanyol bila menyingkirkan Belanda di semifinal.

"Tekel yang mencederai Morata," kata akun @OsasunismoTotal.

"Seseorang mengalami cedera. Sungguh memalukan. Petugas keamanan membuat karier Morata lebih buruk ketimbang orang yang masuk lapangan. Kejadian ini sudah sering terjadi," ujar warganet Christopher Bates dengan akun @Christo42669448.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)