JAKARTA - Seorang guru bernama Sukirno tak menyangka dirinya bakal disidang oleh DPRD DKI akibat mencantumkan nama Anies dan Mega dalam soal ujian sekolah di SMP 250 Cipete, bahkan terancam dipolisikan.
Ada dua soal ujian dengan jawaban pilihan ganda yang ditulis oleh Sukirno. Dalam salah satu soal itu menyebutkan, "Mega yang sering mengejek Anies selalu memakai sepatu kusam. Sedangkan Anies sebagai sosok yang sabar, pemaaf, dan tidak pemarah".
Soal lainnya yakni berbunyi, "Pak Anies adalah seorang gubernur hasil Pemilihan Gubernur tahun 2017. Ia tidak menyalahgunakan jabatan yang dimilikinya untuk memperkaya diri dan keluarga. Sebaliknya, ia gunakan jabatannya untuk menolong rakyat yang mengalami kesusahan. Perilaku Pak Anies adalah contoh sikap...".
Permasalahan soal ini sampai ke telinga DPRD DKI. Kemarin, DPRD memanggil Sukirno yang didampingi oleh Kepala Dinas Pendidikan DKI, Nahdiana, untuk mengklarifikasi alasan pencatutan soal "Mega ejek Anies" tersebut.
اقرأ أيضا:
Meskipun tak mencantumkan atribusi Mega, Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi menganggap nama tersebut berkonteks kepada Ketua Umum PDIP sekaligus Presiden RI Kelima, Megawati Soekarnoputri. Lalu, Anies adalah Gubernur DKI Anies Baswedan.
"Kok bisa buat soal seperti itu? Apa bapak sengaja ingin provokasi ini dengan situasi Jakarta yang sedang hangat ini? Mau Jakarta hancur?" cecar Prasetio di gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Selasa, 15 Desember.
Sebagai kader PDIP, Praseto tak terima jika ketua umum partainya dibenturkan dengan Anies. Menurut Prasetio, mencantuman kedua tokoh ini merupakan upaya provokasi.
"Bapak sebagai guru loh, Pak. Kalau memberi contoh, beri contoh yang baik, bukan membandingkan tokoh sama tokoh. Apa yang ada di otak bapak? Tahu enggak Megawati itu siapa?" Sambung Prasetio.
Menjawab cecaran Prasetio, Sukirno membantah dirinya memiliki maksud khusus dalam mencantum nama Anies dan Mega.
"Demi Allah Pak, saya tidak punya niat apa-apa. Saya spontanitas saja pak ketika membuat soal itu," jawabnya.
Tak puas dengan jawaban Sukirno, Prasetio mengaku bakal melaporkan guru yang mencatut nama Anies dan Mega dalam soal ujian sekolah ke Polda Metro Jaya.
"Saya akan melaporkan bapak ke Polda Metro Jaya. Saya minta fotokopi KTP-nya. Saya akan laporkan bapak karena ini sudah menjadi masalah karena menyinggung Presiden Indonesia Kelima," kata Prasetio.
Prasetio mengatakan, dirinya akan melaporkan Sukirno ke polisi atas nama kader PDI Perjuangan. Prasetio tak terima ketua umum partainya, Megawati Soekarnoputri dibandingkan dengan Anies, dalam hal ini adalah Gubernur DKI Jakarta.
"Saya sebagai kader PDI Perjuangan. Karena itu menyebut ketua umum saya. Bukti-bukti sudah ada semua. Mungkin hari ini atau besok lanjut ke Polda" ujar dia.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)