أنشرها:

JAKARTA - Kemujuran hidup Ronald Reagan di dunia politik tiada dua. Bintang Hollywood itu berhasil banting setir dari aktor ke politikus. Ia mampu terpilih sebagai Gubernur California. Jabatan itu bak bantalan sempurna Reagan jadi Presiden AS dan berhasil.

Ia menikmati jabatannya. Ia juga senang berada di tengah masyarakat. Kondisi itu nyatanya jadi celah John Warnock Hinckley Jr melancarkan aksi jahatnya. Ia ingin membunuh Reagan. Ia berhasil menembak Reagan dan menggemparkan seisi Negeri Paman Sam serta dunia.

Jalan kesuksesan yang dirintis Ronald Wilson Reagan mendekati nilai sempurna. Pria kelahiran Tampico, Illinois, 6 Februari 1911 itu berhasil menamatkan kuliahnya sebagai sarjana bidang ekonomi dan sosiologi di Eureka College, Illinois, AS.

Keberhasilan itu tak lantas membuatnya ingin bekerja kantoran seperti orang AS kebanyakan. Ia memilih terjun ke dunia hiburan. Ia pernah menjadi penyiar radio. Karier itu membuatnya mencoba tantangan baru sebagai seorang aktor.

John Warnock Hinckley Jr (tengah) pria yang mencoba membunuh Presiden AS, Ronald Reagan di Washington DC pada 30 Maret 1981. (UPI)

Tantangan sebagai aktor dalam film non unggulan pun dimainkan. Kariernya terus menanjak dengan jadi bagian dari film-film yang berpotensi box office.  Wajahnya mulai dikenal publik AS. Film-filmnya mulai bejibun dan diputar di mana-mana.

Ia berhasil membintangi lebih dari 50 film selama 20-an tahun berkecimpung di dunia seni peran. Keputusan pun segera diambil Reagan. Ia mencoba keluar dari zona nyaman. Reagan memilih banting setir dari bintang Hollywood ke dunia politik.

Mulanya ia memulai karier politik sebagai kader dari Partai Demokrat. Namun, belakangan pindah haluan ke Partai Republik. Ia memanfaatkan partai itu jadi kendaraan politiknya melaju dalam pemilihan Gubernur California pada 1966.

Upayanya menggalang massa tak begitu susah. Figurnya sudah melanglang buana di layak kaca. Kondisi itu membuat warga California tak sulit mengenalnya. Pucuk dicinta ulam tiba. Reagan berhasil menang. Reagan lalu menjabat sebagai Gubernur California dari 1967-1975.

John Warnock Hinckley Jr diamankan, sementara James Brady (Sekretaris Presiden) dan seorang anggota polisi tergeletak akibat tembakan yang nyasar dari Hinckley Jr saat mencoba membunuh Presiden AS, Ronald Reagan di Washington DC pada 30 Maret 1981. (UPI) 

Karier politiknya tak lantas berakhir. Ia menatap kontestasi politik tingkat tinggi Pilpres AS. Mulanya ia tak kebagian dipilih sebagai capres yang mewakili Partai Republik. Namun, pada Pilpres 1980 Reagan mendapatkan kesempatan.

Sosoknya yang sudah dikenal AS sebagai aktor dan mantan Gubernur California membuat namanya menanjak. Ia pun berhasil menjadi Presiden AS yang baru pada 1981.

“Reagan saat dilantik pada 20 Januari 1981, akan menjadi orang tertua yang pernah memimpin negara paling berkuasa di dunia. Kemenangan Partai Republik yang tampak jelas jauh melampaui perkiraan yang dibuat oleh jajak pendapat dan tampak jelas bahwa sejumlah besar pemilih yang ragu-ragu hingga menit terakhir telah banyak mendukung kubu Reagan,” ungkap Harold Jackson dan Alex Brummer dalam laporannya di surat kabar The Guardian berjudul A landslide makes it President Reagan (1980).

Percobaan Pembunuhan Reagan

Aktivitas sebagai orang nomor satu AS mulai dinikmati Reagan. Ia mulai banyak mendengarkan keluhan rakyat AS untuk mendapatkan pandangan untuk meramu kebijakan ekonomi. Kondisi itu membuatnya sering muncul di tengah-tengah masyarakat.

Reagan memang punya banyak musuh politik. Utamanya dari kelompok Jimmy Carter yang kalah. Namun, secara tak diduga Reagan justru jadi target percobaan pembunuhan oleh seorang pemuda stres, John Warnock Hinckley Jr. Padahal, kepemimpinannya baru seumur jagung atau 69 hari menjabat Presiden AS.

Pemuda stres itu mencoba menembus kerumunan di halaman Hotel Hilton di Washington pada 30 Maret 1981. John lalu melepaskan enam tembakan dari pistol kaliber 22 ke arah Reagan. Kala itu John dan Reagan hanya berjarak tiga meter saja.

Peluru itu tak saja melukai Reagan dekat dengan jantungnya. Namun, tembakan John juga menciderai tiga orang lainnya: sekretaris pers Gedung Putih, agen secret service, dan petugas polisi. John lalu segera diringkus dan ditahan. Sementara Reagan dan lainnya segera dilarikan ke rumah sakit.

Presiden AS, Ronald Reagan beberapa saat sebelum ditembak oleh John Warnock Hinckley Jr di Washington DC pada 31 Maret 1981. (Wikimedia Commons)

Keterangan pun coba digali sembari Reagan menerima perawatan intensif di rumah sakit. Nyatanya, diketahui motif John melakukan percobaan pembunuhan terhadap Reagan bukan urusan politik. John ingin membunuh Reagan sebagai bentuk cintanya kepada bintang film Jodie Foster.

Mulanya ia mendapatkan ide gila membunuh presiden dari film Taxi Driver (1976). Film itu bercerita terkait veteran Perang Vietnam, Travis (Robert de Niro) yang menjadi supir taksi. Travis sempat ingin memukau pasangannya lewat rencana pembunuhan senator yang kemudian jadi capres AS.

Percobaan pembunuhan itu gagal. Travis kabur lalu dan menghabisi pelaku bisnis prostitusi tempat wanita tuna susila (WTS) remaja, Iris Steensma (Jodie Foster).  Jalan cerita itu membuat John terinspirasi. Ia muali mengidolai Jodie Foster.

John mengikuti jejak Jodie Foster kemana saja. Namun, Jodie tak menganggapnya. Surat-suratnya tak dibalas. John tak kehabisan akal. Satu surat terakhirnya yang belum sempat dikirim menyiratkan keinginannya mengultimatum Jodie: jika kau tak mencintai saya, saya akan membunuh Presiden.

Motif itu dikatakan banyak orang terlalu konyol. Namun, begitulah adanya. John dianggap mengalami gangguan jiwa (gila). Orang tua John pun mencoba membantu anaknya dengan menyewa tim pembela terbaik –termasuk ahli jiwa yang memutuskan bahwa John menderita gangguan jiwa.

Hasilnya John dinyatakan bebas dalam persidangan pada Juni 1982. Dasar keputusan bebas sama seperti di negara lainnya: orang gila tak dapat diadili. John dibebaskan dan segera diserahkan ke rumah sakit jiwa dengan penjagaan yang ketat.

Kelak, pengadilan AS baru resmi berhenti mengawasi John pada 2022. Ia pun baru benar-benar merasakan kebebasan. Ia sempat menuliskan perasaannya lewat akun Twitter/X @JohnHinckley20. Ia menulis: Setelah 41 tahun, dua bulan, dan 15 hari, akhirnya bebas.

Pistol revolver kaliber 22 yang digunakan John Warnock Hinckley Jr untuk menembak Presiden Ronald Reagan pada 30 Maret 1981. (Wikimedia Commons)

“Yang berwajib dalam penyelidikan pertama kasus itu menunjukkan kemungkinan bahwa John membayangkan Ronald Reagan telah menghina Jodie Foster. Dan rupanya dia, dengan fantasi itu, bertindak membela kekasihnya.”

“Jodie Foster sendiri kebingungan: saya belum pernah ketemu orang itu, bicara dengannya atau punya hubungan apa pun dengannya. John yang malang dan berbahaya. Untunglah Reagan sembuh. Meskipun tak seorang pun akan tahu bisakah John kelak sembuh,” tertulis dalam laporan majalah Tempo berjudul Cinta, Politik, atau Kesintingan? (1981).


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)