AirNav Indonesia dan AS Kerja Sama Tingkatkan Keselamatan Penerbangan

JAKARTA - Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Indonesia (Perum LPPNPI) atau AirNav Indonesia, melakukan penandatangan nota kesepahaman (MoU) dengan Badan Penerbangan Federal (FAA) Amerika Serikat bertempat di Bangkok, Thailand.

Penandatanganan dilakukan Direktur Utama AirNav Indonesia Polana Banguningsih Pramesti dan Direktur Operasi FAA Air Traffic Organization Timothy Arel di sela acara ICAO Thirty-Fifth Meeting of the Asia/Pacific Air Navigation Planning and Implementation Regional Group (APANPIRG/35) periode 25-27 November 2024.

"MoU ini bertujuan untuk memperkuat kerja sama bilateral di bidang navigasi penerbangan antara Indonesia dan Amerika Serikat, dengan fokus pada pengembangan teknologi dan peningkatan keselamatan penerbangan," ujar Polana melalui keterangannya di Jakarta, Rabu.

Hal ini juga selaras dengan komitmen Kementerian BUMN untuk menciptakan masa depan navigasi penerbangan yang lebih aman dan berkelanjutan.

Lebih lanjut, Polana menjelaskan kedua belah pihak akan bekerja sama dalam beberapa topik strategis, di antaranya pengembangan infrastruktur CNS (komunikasi, navigasi, dan surveilans) dan otomatisasi, desain dan pengembangan ruang udara serta prosedurnya, pengembangan metodologi pengolahan data penerbangan, perencanaan keteraturan flow traffic penerbangan (ATFM), dan operasional penerbangan tanpa awak (termasuk drone), serta beberapa kerja sama lainnya.

Kerja sama ini juga menandai langkah maju yang signifikan dalam memperkuat hubungan Indonesia dan Amerika Serikat di bidang navigasi penerbangan.

"Dengan berbagi pengetahuan dan pengalaman, kita dapat bersama-sama mendorong pengembangan teknologi, meningkatkan efisiensi operasional, dan memastikan keselamatan penerbangan yang lebih baik di ruang udara Indonesia serta kawasan Asia Pasifik," kata Polana.

Dengan penandatanganan nota kesepahaman ini, AirNav Indonesia dan FAA berkomitmen untuk terus mempererat kolaborasi dan mendorong inovasi dalam mendukung kemajuan industri penerbangan global.

"Penandatanganan ini bukan hanya tentang membangun kemitraan, tetapi juga tentang mempertegas komitmen kedua belah pihak dalam mendukung perkembangan industri penerbangan dunia," ucapnya.