Menang Lawan Italia 3-1, Perancis Juara Grup 2 Nations League
JAKARTA - Perancis mengakhiri penyisihan Grup 2 League A UEFA Nations League dengan kemenangan. Dalam big match melawan Italia di Stadion San Siro, Senin, 18 November 2024 dini hari WIB, Perancis menang 3-1 yang membawa mereka menjadi juara grup.
Italia dan Perancis sesungguhnya sudah lolos ke perempat final dengan menduduki peringkat pertama dan kedua. Perolehan poin tim yang pernah juara Eropa dan Piala Dunia ini sudah tidak bisa dikejar Belgia maupun Israel.
Laga terakhir yang mempertemukan kedua tim sebatas formalitas meski menentukan posisi juara grup. Italia hanya butuh hasil imbang untuk memastikan sebagai yang terbaik tanpa pernah kalah di penyisihan grup.
Peluang menang pun cukup terbuka karena Gli Azzurri bermain di kandang sendiri. Apalagi, tim asuhan Luciano Spalletti memiliki rekor bagus saat melawan Perancis yang tidak diperkuat Kylian Mbappe. Pada duel pertama di kandang lawan, Italia menang 3-1.
Namun Perancis justru bermain dengan sangat baik di laga tandang. Bahkan pasukan Didier Deschamps langsung unggul saat laga baru berjalan dua menit. Mantan gelandang Juventus Adrien Rabiot membuka kemenangan Perancis sekaligus mencetak brace.
Kemenangan itu menjadikan Perancis mengantungi poin 13. Sama dengan Italia, namun Les Bleus unggul selisih gol. Keberhaslan menjadi juara grup membuat Perancis terhindar pertemuan dengan tim-tim kuat Eropa, Portugal, Jerman dan Spanyol di babak delapan besar.
Sementara Belgia yang memiliki poin empat menempati peringkat tiga. Meski perolehan poin mereka disamai Israel yang menang 1-0, namun selisih gol Belgia masih lebih baik ketimbang lawannya dan mereka harus melakoni play-off untuk bertahan di League A.
Deschamps menunjukkan kepuasannya atas kemenangan tersebut. Menurut dia tim muda Perancis menunjukkan penampilan terbaik dan mampu mengatasi tekanan sehingga berhasil membalas kekalahan di pertemuan pertama.
"Kami merupakan skuad muda. Tetapi saya menyaksikan pemain menunjukkan mental pemenang saat menghadapi tim Italia yang bermain dengan penuh kepercayaan diri. Kami tampil luar biasa di pertandingan ini," kata Deschamps.
Hal senada dikatakan kiper Mike Maignan yang bermain di kandang sendiri di laga tersebut. Pasalnya, Maignan merupakan andalan klub elite Serie A Italia, AC Milan, yang ber-home base di San Siro.
"Kami sangat ingin menang di pertandingan sekaligus membalas kekalahan. Ini memang soal kebanggaan, terutama setelah kami kalah lawan mereka di laga home," ucap Maignan.
Perancis memang tampil beda dibandingkan saat ditahan Israel 0-0 di laga sebelumnya. Hasil buruk yang membuat Deschamps frustrasi meski tim sudah lolos ke perempat final.
Namun saat bermain di kandang lawan, Perancis justru melakukan start sangat bagus. Pertandingan baru berjalan dua menit, Rabiot sudah membobol gawang tuan rumah. Sundulannya yang menyambut sepak pojok Lucas Digne berhasil menaklukkan kiper Guglielmo Vicario yang menggantikan Gianluigi Donnarumma di laga tersebut.
Unggul 1-0 menjadikan Perancis kian bersemangat menekan pertahanan Italia. Usaha mereka ternyata tak sia-sia. Di menit 33, Perancis memperbesar keunggulan setelah Vicario melakukan gol bunuh diri.
Berawal dari tendangan bebas Digne yang masih membentur tiang gawang. Namun bola rebound kemudian mengenai punggung kiper Tottenham Hotspur itu dan meluncur ke gawang sendiri.
اقرأ أيضا:
Italia berusaha bangkit. Hanya berselang dua menit, gelandang tuan rumah Andrea Cambiaso berhasil memperkecil ketinggalannya. Tendangan voli dia menaklukkan Maignan yang mengubah skor menjadi 2-1. Skor itu bertahan hingga babak pertama usai.
Memasuki babak kedua, Perancis menunjukkan konsistensi dengan menekan pertahanan Italia. Gelandang Christopher Nkunku sempat mengancam gawang Vicario di menit 59. Namun sepakannya bisa digagalkan kiper.
Usaha Perancis akhirnya membuahkan hasil di menit 65. Rabiot yang kini bermain di Marseille kembali membobol gawang Maignan setelah, lagi-lagi, mendapat umpan dari Digne.
Skor berubah menjadi 3-1 untuk Perancis. Tidak ada lagi gol yang tercipta meski kedua tim secara bergantian melakukan tekanan. Skor itu bertahan hingga laga usai.