Buka-bukaan Soal Lomba Mural, Kapolri Sigit Sebut Banyak yang Takut Daftar, Khawatir Diciduk
JAKARTA - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, Festival Mural Piala Kapolri 2021 awalnya hanya diikuti 18 orang saja. Ia mengatakan banyak yang mau mendaftar ikut perlombaan ini tapi mereka takut diciduk oleh pihak kepolisian.
"Pada saat dibuka yang mendaftar hanya 18 orang tapi setelah (itu, red) kita berikan ruang agar tidak perlu takut. Karena ada isu kalau nanti ikut, ini cara mengetahui identitas jadi sewaktu-waktu kita ditangkap. Itu awalnya begitu lalu saya sampaikan ke Pak Argo, umumkan bahwa tidak ada seperti itu. Polri tidak antikritik sehingga peserta naik 804," kata Listyo saat membuka kegiatan Bhayangkara Mural Festival, Sabtu, 30 Oktober.
Dia memastikan anak buahnya tidak akan sembarangan menangkap para pengkritik selama mereka mematuhi aturan perundangan yang berlaku. Apalagi aturan perundangan telah mengatur kebebasan berekspresi.
"Tentunya kami dari Polri menjunjung tinggi undang-undang tersebut. Apalagi, itu dituangkan dalam UU Nomor 9 tentang kemeberdekaan atau kebebasan menyampaikan pendapat di muka umum," tegas Listyo.
"Jadi ini berbeda dibandingkan di era orde sebelumnya di mana saat reformasi kebebasan itu kemudian dibuka dan tentunya masyarakat bebas melaksanakan, menyampaikan aspirasi, ekspresi, dan itu haru kita hormati walaupun tetap ada yang harus dihormati dalam hal menyampaikan kebebasan berekspresi apalagi yang berkaitan dengan hak orang lain," imbuhnya.
Lebih lanjut, dia memastikan Polri tak akan sembarang mengambil tindakan terhadap ekspresi yang muncul termasuk di dunia maya. Apapun ekspresinya, entah negatif maupun positif Polri tentu menghargai.
Baca juga:
- Gelar Festival Mural, Polri Siapkan Kuota 10 Peserta Bertema Kritik
- Gelar Festival Mural 2021, Polri Buktikan Tidak Anti-Kritik
- Heboh, Hidayat Nur Wahid Akui PKS Tak Menganut Asas Pancasila, Benarkah?
- Minta Tindak Tegas Oknum Pembanting Mahasiswa, Hidayat Nur Wahid: Ini Kesempatan Polri Jaga Kepercayaan Rakyat
"Polri sangat menghormati kebebasan berekspresi. Tadi Pak Presiden sudah sampaikan Indonesia adalah negara yang sangat demokratis dan menghargai kebebasan berekspresi. Oleh karena itu, kami sebagai institusi Polri memegang teguh aturan yang ada dan arahan Bapak Presiden," ungkapnya.
Sebelum mengakhiri sambutannya, Listyo kemudian mempersilakan peserta lomba untuk menyampaikan ekspresinya secara jujur tanpa perlu takut. Dia bahkan meminta kepada anak buahnya agar tema mengkritisi kinerja Polri dimasukkan ke dalam lomba mural ini.
"Saya juga minta ke Pak Kadiv Humas masukkan tema kritikan untuk Polri. Jadi masyarakat mau berekspresi tentang Polri, positif boleh karena itu motivasi buat kami tapi negatif juga boleh karena itu bagian untuk kami merefleksi, mengintrospeksi untuk berubah lebih baik sesuai harapan masyarakat," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, Polri menggelar festival atau lomba seni mural Piala Kapolri 2021, dengan tema Peran Generasi Muda untuk Berkreasi dalam Menyampaikan Informasi yang Positif di Masa Pandemi COVID-19.
Kegiatan ini dilaksanakan di Lapangan Bhayangkara. Adapun, pendaftaran lomba yang merebutkan Piala Kapolri tersebut telah dibuka pada 27 September hingga 17 Oktober di tingkat Polda dan 20 Oktober 2021 di Mabes Polri.
Selain diperbolehkan untuk berkarya memberikan kritik, Polri juga memberikan sub-tema berupa peduli sesama di masa Pandemi COVID-19, bersama menjalankan protokol kesehatan, Indonesia sehat dan kuat, bebas dari COVID-19, serta bersama menjaga Indonesia.