Pemprov DKI Sebut Tak Ada Ikan yang Terkontaminasi Parasetamol Meski Air Lautnya Masih Tercemar
JAKARTA - Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (DKPKP) DKI Jakarta Suharini Eliawati, menyebut tak ada ikan atau biota laut lainnya yang terkontaminasi parasetamol di Teluk Jakarta. Meski, saat ini air laut Jakarta masih tercemar parasetamol.
Hal ini diketahui berdasarkan hasil penelitian DKPKP. Suharini menjelaskan, DKPKP mengambil 23 sampel biota laut seperti ikan hingga kerang di empat titik di Teluk Jakarta.
"Dari 23 sampel, biota laut, ada ikan dan kerang-kerangan, yang bisa dites hanya 22 sampel. Yang satu lagi karena kecil dan banyak tanahnya, sehingga hanya 22 yang dilakukan pengujian," kata Suharini kepada wartawan, Rabu, 27 Oktober.
Lalu, sampel dianalisis di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) DKI. Pada tanggal 12 Oktober, hasil pengujian keluar dan dinyatakan bahwa biota laut tersebut tidak terkontaminasi parasetamol.
"Jadi hasilnya tanggal 12 oktober oleh Labkesda tidak terdeteksi parasetamol. Kami mengambil sampel ikannya dengan hasil seperti itu dan kami serahkan hasilnya ke Dinas Lingkungan Hidup. Nanti dijadikan satu laporan," jelas Suharini.
Baca juga:
- AS Segera Bentuk Badan Siber dan Kebijakan Digital Hadapi Ransomware, di Indonesia BSSN Malah Diretas
- Situs BSSN Diretas, Pakar Keamanan Siber: Ini Aksi Balas Dendam
- Situsnya Diretas, BSSN: Indikasinya dari Brasil Tapi Masih Ditelusuri
- Data di KPAI Dijebol, ELSAM Minta RUU PDP Wajib Mengatur Perlindungan Data Pribadi Anak
Sebagai informasi, setelah geger temuan kandungan parasetamol yang sampelnya diambil pada tahun 2017, Pemprov DKI kembali mengambil sampel air laut Jakarta pada 2 Oktober lalu.
Setelah selesai melakukan kajian, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Asep Kuswanto menyebut saat ini kandungan parasetamol ternyata masih mencemari air laut Teuk Jakarta. Namun, tidak sebanyak temuan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) pada 2017 lalu.
"Kajiannya kita sudah selesai untuk yang parasetamol. memang nilai yang kita peroleh tidak sebesar yang ada atau dirilis oleh BRIN. Tapi kandungannya ada, sekitar 200 nanogram. kalau yang BRIN sekitar 600 nanogram," kata Asep.