Kabar Baik dari Sumatera Selatan, 2 Jembatan Gantung yang putus akibat banjir selesai diperbaiki
JAKARTA - Dua unit jembatan gantung di Kecamatan Muara Jaya, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan yang putus akibat diterjang banjir bandang selesai diperbaiki sehingga aktivitas masyarakat kembali normal.
"Dua unit jembatan gantung di Desa Lontar dan Lubuk Tupak, Kecamatan Muara Jaya yang rusak berat akibat banjir bandang sudah selesai diperbaiki," kata Camat Muara Jaya, Ogan Komering Ulu (OKU), Dini Justini di Baturaja, dilansir Antara, Selasa, 26 Oktober.
Dia menjelaskan, setelah ambruk akibat diterjang banjir bandang yang terjadi pada Minggu, 17 Oktober lalu, perbaikan jembatan gantung tersebut rampung diperbaiki selama lima hari oleh TNI Yonzipur dibantu masyarakat sekitar.
Percepatan perbaikan jembatan ini dilakukan mengingat jembatan gantung merupakan satu-satunya akses terdekat masyarakat menuju desa tetangga dan ke kebun warga yang berada di seberang sungai.
Baca juga:
Selama proses perbaikan, kata dia, akses masyarakat terpaksa dialihkan menggunakan jembatan beton di Desa Karang Lantang, Kecamatan Pengandonan dengan jarak tempuh yang cukup jauh dari normal.
"Saat ini warga tidak lagi harus menempuh jarak jauh untuk ke desa tetangga karena perbaikan telah rampung dimana lantai jembatan kini sudah berganti dengan wajah baru yang lebih kuat dan kokoh," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) OKU, Amzar Kristopa secara terpisah menyatakan jembatan yang selesai diperbaiki di Kecamatan Muara Jaya ini merupakan dua dari empat unit jembatan gantung yang rusak berat akibat diterjang banjir bandang pada pekan lalu.
"Dua unit jembatan lainnya yaitu berada di Desa Gunung Meraksa, Kecamatan Pengandonan dan Desa Tubohan, Kecamatan Semidang Aji yang saat ini masih dalam proses perbaikan," kata dia.
Akibat banjir bandang, kondisi jembatan gantung itu sebelumnya sangat memprihatinkan karena tiang penyangga dan lantai jembatan hanyut terbawa arus Sungai Ogan.
Selain empat unit jembatan gantung, banjir bandang akibat intensitas curah hujan tinggi dan luapan Sungai Ogan tersebut juga merendam ratusan rumah penduduk di wilayah setempat serta merusak sejumlah fasilitas umum seperti balai desa, masjid dan sekolah terendam banjir dengan ketinggian air mencapai 1,5 meter.
"Beruntung tidak ada korban jiwa dalam bencana alam tersebut. Namun, masyarakat tetap diimbau meningkatkan kewaspadaan guna mengantisipasi banjir susulan agar tidak tidak menimbulkan korban jiwa," ujarnya