Musni Umar Ajak Umat Islam Terjun dalam Politik, Bisa Ciptakan Sistem Baru Merujuk Kesuksesan FPI

JAKARTA - Rektor Universitas Ibnu Chaldun, Musni Umar mengajak seluruh umat Islam untuk terjun dalam politik. Sebab dengan jalur ini, upaya menciptakan keadilan dan kesejahterann bisa terealisasi dengan baik. Musni Umar merujuk pada apa yang telah dicontohkan oleh Rasulullah dan sahabat-sahabatnya.

"Rasulullah membangun sebuah pemerintahan Islam di mana beliau memimpinnya. Di dalamnya pentingnya ditegakkan keadilan, kesejahteraan. Itulah sebenarnya kuncinya oleh karena itu pada kesempatan yang berbahagia ini kita mengimbau, kita mendorong, mengajak supaya semua mengerti politik semua harus memahami politik dan aktif untuk berpolitik," terang Musni Umar dalam kanal Youtube-nya, @Musni Umar Official dikutip pada Senin, 25 Oktober.

Politik dalam Islam adalah siasat bagaimana membawa masyarakat yang banyak memperoleh keadilan, memperoleh kemakmuran dan kesejahteraan. Untuk mewujudkan ini, menurut Musni Umar, umat Islam harus terjun dalam politik, masuk dalam sistem.

Soal sistem, menurut Musni Umar, umat Islam bisa bergabung dengan sistem yang ada saat ini. Dengan aktif memberikan hak suara saat pemilihan umum dan sebagainya.

Atau membentuk sistem baru. "Bisa juga membangun sistem baru tetapi sistem baru ini diperlukan kekuatan dahsyat dan sebenarnya umat Islam memiliki potensi yang sangat besar," terang Musni.

Dia lalu mencontohkan bagaimana sepak terjang Front Pembela Islam (FPI), organisasi terlarang yang telah dibubarkan pemerintah.

"FPI banyak sekali pendukungnya mereka sudah punya jaringan dari pusat sampai bawah. Kalau ini bisa dibangun sebagai sistem baru, maka saya yakin kekuatan itu akan terkonsolidasi dan pada akhirnya kita akan meraih kemenangan, dari pada kita menggantungkan (dari sistem) yang ada saat ini atau kita menghindar dari kekuatan yang ada," tegas dia.

Musni Umar menambahkan, 76 tahun setelah merdeka dan mengikuti sistem yang ada saat ini membuat umat Islam merugi karena berada di luar kekuasaan.

"Saatnya kita bersama, saatnya kita bersatu, saatnya kita bahu-membahu untuk merubah Indonesia dari keadaan yang kurang menguntungkan kepada keadaan yang menguntungkan untuk semua, tidak hanya untuk umat Islam, tetapi untuk seluruh bangsa Indonesia, tidak peduli agama apa pun yang dianut," tegas Musni.