Sinergitas BKKBN dan Kominfo dalam Melindungi Lansia di Era 4.0
JAKARTA - Berdasarkan data BPS tahun 2020, jumlah penduduk lansia di Indonesia berjumlah 26,82 juta jiwa atau setara dengan 9,92% dari populasi penduduk. Jumlah tersebut diperkirakan akan meningkat setiap tahunnya.
“Adanya kenaikan jumlah lansia yang begitu besar menjadi tantangan dalam aspek kehidupan baik kesehatan, ekonomi, sosial dan lingkungan. Untuk menjadi lansia yang sehat dan produktif, perlu adanya dukungan pemerintah.” jelas Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK) BKKBN Nopian Andusti saat membuka Webinar “Digital Equity for All Ages” dalam rangka memperingati Hari Lanjut Usia Internasional Tahun 2021 yang diselenggarakan secara virtual.
Nopian mengatakan, Hari Lanjut Usia Internasional yang diperingati setiap tanggal 1 Oktober dicetuskan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menciptakan kesejahteraan lansia dan menjalankan kehidupan yang layak bagi lansia di Indonesia.
Nopian menilai, peringatan Hari Lanjut Usia Internasional di tahun ini sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, dimana pandemi COVID-19 menjadi kendala bagi semua sektor. Namun, kata Nopian, di tengah pandemi COVID-19 kebutuhan informasi dan edukasi untuk lansia sangat meningkat.
Baca juga:
- VIDEO: Soal Erick Thohir Ikut Pilpres 2024, Golkar: Kita Punya Airlangga, Kalau Mau Jadi Cawapres
- Lahan Semak Taman Wisata Alam Gunung Batur Bukit Payung Terbakar, Pemadaman Terkendala Sulitnya Akses
- Perintah Tegas Kapolri dan Gerak Cepat Propam Tangani Kasus Dugaan Polisi Bermasalah di Sejumlah Daerah
- Ketahui Manfaat Minum Susu untuk Orang Dewasa
“Di era revolusi industri 4.0 masyarakat melibatkan internet sebagai aspek kehidupan sehingga diharapkan berkembang teknologi dapat menciptakan nilai baru dan menyelesaikan permasalahan sosial dengan bantuan teknologi digital yang canggih. Di samping itu juga manusia mampu bersinergi sebagai produktivitas dan ekuilibritas yang baik. Berdasarkan data Bappenas tahun 2020 lansia yang mengakses teknologi informasi masih sangat terbatas, yaitu 11,4 % lansia yang aktif dalam menggunakan internet”, jelas Nopian.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Jendral Aplikasi Informatika Kominfo RI Samuel Abrijani Pangerapan menjelaskan, adanya perbedaan data akses internet di kalangan kaum muda dan lansia.
“Sebanyak 202,7 Juta masyarakat Indonesia sudah dapat mengakses internet, atau 73%. Namun memang masih didominasi oleh kaum muda. Menurut data dari World Bank menunjukkan penduduk yang lebih muda dapat lebih aktif secara digital ketimbang penduduk yang lebih tua. Bicara dari pusat data menunjukkan bahwa tingkat penggunaan teknologi dan internet penduduk lanjut usia masih rendah terutama untuk penduduk lansia didaerah pedesaan”, papar Samuel.
Samuel juga mengatakan adanya risiko yang dihadapi para lansia saat mengakses internet, seperti informasi hoaks dan penipuan sangat tinggi.
“Lansia ini banyak menjadi target penipuan, termakan hoaks. Ini yang perlu kita ambil langkah antisipasi supaya warga lansia kita dapat produktif dan merasa aman dalam beraktifitas di ruang digital. Bekerjasama dengan BKKBN menarget supaya lansia kita juga teredukasi dan paham apa itu ruang digital dan bagaimana beraktifitas di ruang digital.” terang Samuel.
Kembali ke Nopian, warga lansia tetap membutuhkan tekologi internet sebagai informasi dan ruang berkomunikasi. Oleh karena itu, kata Nopian, dia berharap dengan adanya webinar ini dapat memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan lansia.
‘”Dalam hal ini internet tidak dapat dipisahkan oleh banyak kalangan masyarakat termasuk lansia untuk mencari informasi maupun berkomunikasi. Semoga dengan adanya Webinar Digital Equity for All Ages dalam rangka Hari Lanjut Usia Internasional tahun 2021 dapat memberikan wawasan dan pengetahuan untuk lebih memberikan perhatian kepada lansia.” tutup Nopian.