Polisi Temukan Narkoba di TKP Pembunuhan Sopir Angkutan di Agam Sumbar, Istri Turut Jalani Tes Urine
JAKARTA - Polres Bukittinggi, Polda Sumatera Barat menemukan sabu-sabu di tempat kejadian perkara (TKP) kasus pembunuhan seorang pria berinisial DY (28) di Obay Nagari Ladang Laweh, Agam.
Kasus ini membuat warga heboh karena korban ditemukan dengan luka tusuk di bagian perut pada Sabtu, 16 Oktober lalu.
"Kami telah menemukan titik terang tentang keberadaan pelaku pembunuhan, tersangka akan segera kami tetapkan, ditambah lagi kasus ini juga melibatkan satresnarkoba karena adanya penemuan narkoba di lokasi," kata Kapolres Bukittinggi AKP Dody Prawiranegara di Bukittinggi, Antara, Selasa, 18 Oktober.
Ia mengatakan, penemuan sabu-sabu terjadi saat petugas dari Polsek Banuhampu dan Satreskrim Polres Bukittinggi melakukan olah TKP di rumah yang ditempati korban bersama istrinya.
"Kami mencurigai salah seorang yang dekat dengan korban, tentunya kami melakukan pemeriksaan secara intensif dengan mengumpulkan bukti kuat," kata Kapolres.
Menurutnya, kepolisian juga telah melakukan langkah autopsi terhadap jasad korban yang sehari-harinya bekerja sebagai sopir angkutan desa di Bukittinggi dan Agam.
"Memang dari hasil autopsi ditemukan beberapa tanda kekerasan pada tubuh korban yang mengakibatkan yang bersangkutan meninggal dunia," kata Dody.
Kapolres telah memerintahkan unit satnarkoba untuk menindaklanjuti penemuan satu paket sabu-sabu yang berada dalam rumah korban tersebut.
Baca juga:
- Pemerkosa dan Pembunuh Ibu-ibu di Labuhanbatu Sumut Ditangkap, 2 Kakinya Ditembak Polisi
- Tim Jatanras Tangkap Buronan Pembunuh PNS di Palembang yang Dikubur dengan Cara Disemen
- Ini Kata Yusril Saat Dituding Bela Kepentingan Invisible Power: Pemikiran yang Penuh Ilusi
- Lanjut Proses Hukum di Bareskrim, Moeldoko Belum Pikirkan Berdamai dengan 2 Peneliti ICW
"Satnarkoba dan satreskrim bekerja berdampingan dalam kasus ini, satu paket sabu-sabu itu harus diungkap kepemilikan dan jaringannya serta apa hubungannya dengan korban dan istrinya," kata Kapolres.
Ia menyebut, beberapa kejanggalan dalam kasus itu juga telah disatukan dengan keterangan para saksi yang dipanggil oleh penyidik kepolisian.
"Dalam waktu dekat akan kami ekspose. Satreskrim telah mengumpulkan penyebab korban meninggal melalui rangkaian penyelidikan, termasuk dengan tidak ditemukannya bercak darah di TKP," kata dia lagi.
Dia menambahkan, saat ini istri korban dengan inisial AY masih dalam pemeriksaan oleh Satreskrim dan Satnarkoba Polres Bukittinggi.
"Kami juga melakukan tes urine terhadap istri korban, semua petunjuk akan mengarahkan pelaku pembunuhan dan atau penyebab meninggalnya korban," kata Dody.