Kecerdasan Buatan Pelindung Hewan Liar Ciptaan Google
JAKARTA - Sebuah konservasi hewan liar, Conversation International, bersama Google membuat sebuah artificial intelligent (AI) untuk memonitor hewan yang ada di alam liar agar mereka dapat lebih terlindungi.
Dikutip dari Digital Trends, Rabu 18 Desember 2019, pemonitoran binatang tersebut menggunakan sebuah kamera yang dapat mengambil gambar hewan-hewan tersebut lebih dekat. Gambar-gambar yang dihasilkan akan otomatis terunggah ke Google Cloud agar dapat digunakan sebagai database.
AI buatan Google akan mengidentifikasi gambar dan memvisualisasikan hewan-hewan liar tersebut dengan peta dan menganalisa kesehatan spesies hewan tersebut.
"Dengan data ini, pengurus kawasan lindung atau program anti-perburuan liar dapat melihat kondisi kesehatan spesies tertentu dan pemerintah daerah dapat menggunakan data tersebut untuk membuat kebijakan dan membuat langkah-langkah konservasi," kata Tanya Birch perwakilan Google dan Jorge Ahumada dari Conservation International.
Dari foto-foto tersebut nantinya juga akan terlampir lokasi-lokasi dari hewan. Namun demi keamanan, lokasi tersebut juga akan dilindungi agar habitat-habitat hewan tersebut tidak terusik.
Tujuan utama dari monitor hewan-hewan di alam liar tersebut adalah untuk mengetahui spesies-spesies lebih cepat. Sebuah informasi dari situs Wildlife Sights mengatakan bahwa dengan program tersebut, biasanya para ahli dapat meneliti 300 hingga sekitar seribu gambar per jam.
Namun, dengan AI buatan Google dapat menganalisis 3,6 juta foto per jam dan secara otomatis mengklasifikasikan hewan.
“Meskipun identifikasi spesies dapat menjadi tugas yang menantang bagi sebuah AI, di antara 614 jenis spesies yang kami latih kepada AI, spesies seperti jaguar, peccaries bibir putih, dan gajah Afrika memiliki 80% hingga 98,6% prediksi yang benar" seperti dikutip dari situs Wildlife Insights.
Kamera dapat menangkap beberapa gambar yang lucu, seperti foto jarak dekat hidung monyet atau anak jaguar yang sedang berguling-guling di rumput. Banyak area yang telah tertangkap oleh kamera tersebut seperti Cagar Alam di Suriname Tengah, Hutan Lokaitra di Madagaskar, hingga Hutan Pasoh di Malaysia.