Menanti Pemeriksaan Propam Usut Kasus Brimob Banting Mahasiswa yang Viral di Media Sosial
JAKARTA - Propam Polri turun tangan untuk mengusut viralnya insiden anggota Brimob membanting mahasiswa di Kabupaten Tangerang. Pengusutan itu untuk mencari ada tidaknya pelanggaran pengamanan massa demonstarsi.
Sedianya, insiden itu bermula saat sejumlah massa mahasiswa menggelar aksi berdemonstrasi di depan Pusat Pemerintahan Kabupaten Tangerang (Puspemkab).
Dalam rekaman video beredar, aksi demonstrasi yang bertepatan dengan Hari Ulang Tahun Kabupaten Tangerang ke-389 itu tampak ricuh. Bahkan, seorang mahasiswa yang belakangan diketahui bernama Faris tampak dibanting ke lantai oleh seorang aparat.
"Propam Mabes turun ke Polda Banten," ujar Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono kepada wartawan, Rabu, 13 Oktober.
Tim Propam Polri sambung Argo sedang memeriksa anggota Brimob tersebut. Namun Argo enggan menyampaikan hasil pemeriksaan sementara.
"Anggota (Brimob) sedang diperiksa," kata Argo.
Secara terpisah, Kapolresta Tangerang Kombes Wahyu Sri Bintoro menyatakan pihaknya juga akan menindak secara tegas anggotanya jika terbukti menyalahi aturan SOP dalam pengamanan demonstrasi tersebut.
"Dan pak Kapolda Banten secara tegas akan menindak personil yang melakukan aksi pengamanan di luar standar SOP, itu dijanjikan kepada korban dan keluarganya," tuturnya.
Baca juga:
- Viral Polisi Banting Mahasiswa Pendemo, Kapolresta Tangerang Minta Maaf
- Propam Mabes Polri Selidiki Viral Anggota Brimob Banting Mahasiswa di Tangerang
- Mahasiswa Dibanting Polisi, Komnas HAM: Polisi Harus Usut Tuntas Peristiwa Ini
- Mahasiswa Tangerang Viral usai Dibanting Polisi: Saya Nggak Mati, Cuma Pegal-pegal
Polisi Minta Maaf
Di sisi lain, Wahyu secara terbuka menyampaikan permohonan maaf kepada publik atas tindakan kekerasan oknum anggota kepolisian kepada mahasiswa saat aksi demonstrasi di depan Kantor Bupati Tangerang, Banten.
"Polda Banten dan saya atas nama Kapolresta Tangerang meminta maaf kepada korban MFA (20) yang mengalami kekerasan oleh oknum pengamanan aksi demonstrasi di depan Kantor Bupati Tangerang," kata Wahyu.
Selain itu, dari oknum pengamanan tersebut juga secara pribadi sudah menyampaikan maaf kepada korban beserta keluarganya atas perbuatan yang telah dilakukannya.
"Oknum pengamanan ini sudah minta maaf kepada korban, dan beliau juga menyampaikan tidak ada tujuan untuk mencelakai korban," ujarnya.
Terlepas dari hal itu, saat ini kondisi dari korban yang berinisial MFA sudah dilakukan pemeriksaan kesehatan di rumah sakit (RS) Harapan Mulia. Kemudian, hasil kesimpulan pemeriksaan bawa kondisi fisik baik dan sudah kondisi sadar secara penuh.
"Dan kita juga sudah memberikan obat atau vitamin untuk MFA, hanya saja untuk rontgen secara lengkap hasilnya akan diambil besok," katanya.