Potret Perjalanan Tantri Kotak Turunkan Bobot Tubuh Hingga 24 Kilogram

JAKARTA - Tantri Syalindri atau yang lebih dikenal Tantri Kotak diketahui kini tengah berbahagia. Kebahagiaannya sederhana yaitu mendapati bobot tubuhnya turun 24 kilogram setelah menjalani program diet. Bukan sembarang diet, kali ini tantri menjalani program dibawah pengawasan ahli.

Dengan bobot proporsional,  Tantri kembali percaya diri dengan bentuk tubuhnya. Dibagikan lewat akun Instagram centang biru @tantrisyalindri, berikut tampilan terbaru Tantri Syalindri setelah berhasil menurunkan berat badan 24 kilogram.

Sedikit menoleh ke belakang, Tantri Kotak mengaku jika kenaikan berat badan dimulai saat ia mengandung anak keduanya. Selama hamil, ia mengalami kenaikan berat badan sebesar 24 kilogram. Setelah melahirkan pada Februari 2020 lalu, Tantri belum sempat menurunkan bobot tubuhnya lantaran masih harus menyusui sang buah hati.

Memiliki tubuh tambun dengan berat 74 kilogram, dirasa kurang nyaman bagi pelantun lagu Beraksi. “Timbangan 74kg udah jadi timbangan terberat diluar hamil, STRESS banget karena badan ringkih jadi gampang sakit dan cepet capek. Udah nyoba diet seperti sebelumnya ternyata badan nolak, ga turun2,” tulis Tantri di kolom keterangan.

Enggan gagal lagi, pada Maret 2021 Tanri akhirnya memutuskan mendatangi seorang dokter. Setelah konsultasi pertama dan mencoba diet selama seminggu, tubuh tantri langsung turun 3 kilogram. 

“Akhirnya nyoba diet ke dokter @cissienugraha ini sih baru berasa cepet banget turunnya dan beberapa baju yang ga muat langsung bisa dipake lagi. 1 minggu turun 3kg,” lanjut Tantri.

Setelah menjalani diet selama dua bulan, Tantri mengaku kalau sudah berhasil turun 10 kilogram dengan lingkar pinggang hilang 15 cm. Ia juga merasa jauh lebih sehat dibanding sebelumnya yang lebih banyak malas-malasan, cepat sakit, mudah lelah, dan punya kolesterol tinggi.

Setelah banyak netizen bertanya tentang metode dietnya, Tantri menjelaskan kalau ia hanya merubah pola makan. Sebisa mungkin hindari makanan olahan atau cepat saji, ganti nasi putih dengan nasi merah, gunakan olive oil saat memasak, dan tidak konsumsi tepung serta gula.

Saat diminta detailnya, Tantri menolak menjelaskan lebih lanjut. Alasannya, tidak ingin disalahkan kalau-kalau metode yang ia jalani gagal diterapkan orang lain.

“Banyak yang tanya bagaimana caranya mba? Jujur karena akupun korban dari ikut2an trend diet di socmed dulunya dan ga berhasil aku ga berani untuk share polanya seperti apa karena treatment masing2 pasien beda,” terang Tantri.

Setelah mengikuti program diet selama tujuh bulan, akhirnya berat badan Tantri kini kembali normal. Saat melakukan tes darah, ia mengaku kalau kolesterolnya pun sudah turun.